BKKBN perkuat tim pendamping ibu hamil dan setelah melahirkan di Bintan

id Penguatan tim pendamping keluarga,bkkbn,kepri, kepulauan riau

BKKBN perkuat tim pendamping ibu hamil dan setelah melahirkan di Bintan

BKKBN gelar pertemuan intensifikasi pendampingan ibu hamil dan pasca melahirkan yang dihadiri sebanyak 30 orang tim pendamping keluarga (TPK) di Kabupaten Bintan, Kepri, Rabu (15/3/2023). (ANTARA/HO-Humas BKKBN Kepri)


Tidak hanya itu, TPK juga bisa mendampingi para remaja dalam mempersiapkan para remaja itu memasuki masa pernikahan menjadi pengantin, hamil, usai melahirkan dan seterusnya.

Ia menambahkan para kader TPK itu dalam pendampingan akan mengawasi dan memberi saran dan masukan kepada para calon pengantin dalam mematangkan persiapan memasuki kehidupan rumah tangga, kesehatan calon ibu dan anak bahkan sejak anak itu masih janin.

Baca juga:
Batam jadi contoh penerapan Sekolah Lansia di Kepri

Lansia di Batam diajak tingkatkan keterampilan melalui sekolah lansia


Kemudian tentang pemenuhan asupan gizi anak sejak 1.000 hari pertama kehidupan atau hingga usia anak itu dua tahun.

"Begitu juga terhadap pendampingan kepada para remaja, seperti tentang kesehatan reproduksi dan lain sebagainya, di mana kesemuanya itu merupakan upaya mencegah terjadinya kasus-kasus stunting," ujarnya.

Rohina melanjutkan percepatan penanganan stunting di Kepri membutuhkan peran serta pemerintah daerah dan semua pemangku kepentingan terkait, sehingga target penurunan stunting sebesar 10,2 persen pada tahun 2024 dapat tercapai.

"Kita optimistis dengan kolaborasi semua pihak, dapat mengurangi risiko stunting yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di Kepri," ucap Rohina.

Baca juga:
BKKBN Kepri buka pelayanan KB gratis di Kampung Belian Batam

Kepala BKKBN RI apresiasi pelayanan KB klinik di Lanud RHF Tanjungpinang

BKKBN Kepri paparkan hasil penurunan stunting ke DPR RI

BKKBN RI berharap kasus stunting di Kepri turun menjadi 12 persen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE