Gubernur Ansar sebut inflasi masih stabil dan terkendali

id Inflasi kepri

Gubernur Ansar sebut inflasi masih stabil dan terkendali

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan tingkat inflasi di wilayahnya pada Oktober 2023 dalam kondisi stabil dan terkendali, yaitu sebesar 2,46 persen (year-on-year).

"Inflasi Kepri masih di bawah rata-rata nasional yang berada di angka 2,56 persen," katanya di Tanjungpinang, Kepri, Selasa.

Ansar menyebut terdapat beberapa komoditas pendorong inflasi dan paling mendominasi adalah cabai. Jumlah produksi cabai sebesar 7.110 ton per tahun dengan kebutuhan 8.202 ton atau terdapat defisit 1.091 ton per tahun.

Ia menyampaikan beberapa langkah kolaborasi strategis yang dilakukan Pemprov Kepri dalam mengendalikan inflasi, antara lain melaksanakan pemantauan dan pengawasan secara rutin, operasi pasar yang dilaksanakan sebanyak 63 kali pada 2023, dan gerakan pangan murah (GPM) yang dilaksanakan sebanyak 44 kali pada 2023.

Lalu, mengoptimalkan informasi melalui aplikasi harga bahan pokok harian dalam bentuk website dan melaksanakan business matching pelaku usaha dan distributor via virtual.

"Kami bersama Bank Indonesia juga mengoptimalkan Gerakan Nasional Pengendali Inflasi Pangan (GNPIP) Kepri 2023 dengan tema 'Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Program Kepri Bersahabat'," ungkap Ansar.

Selanjutnya, katanya, Pemprov Kepri melakukan kerja sama antardaerah (KAD), komunikasi terkait ekspektasi inflasi di masyarakat, berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait kesiapan moda angkutan laut dan udara dalam menyambut hari libur nasional dan hari besar keagamaan, serta monitoring stok dan pendistribusian cadangan pangan pemerintah (CPP).

Kemudian, Pemprov Kepri bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) menghadirkan penyimpanan dingin cabai dengan kapasitas 7,5 ton dan masa simpan bahan pangan hingga tiga bulan.

"Ada juga pemberian bantuan pertanian berupa traktor, bibit pupuk, sarana transportasi, penyediaan lahan pertanian dan MoU bersama kabupaten/kota terkait swasembada pertanian, dan program memaksimalkan keuangan desa untuk pertanian," imbuhnya.

Gubernur Ansar melanjutkan bahwa program-program kolaborasi yang dilaksanakan oleh TPID Kepri sampai saat ini menjadi acuan yang terus dievaluasi terhadap program yang akan dilaksanakan ke depannya, sehingga inflasi dapat tetap stabil sesuai dengan harapan bersama.

Sementara, berdasarkan data BPS, angka inflasi sebesar 2,46 persen (year-on-year) di Kepri terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 4,81 persen.

Lalu, kelompok pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan sebesar 3,91 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik sebesar 1,46 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik sebesar 0,84 persen.

Berikutnya, kelompok kesehatan naik sebesar 0,42 persen. Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik sebesar 0,21 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik sebesar 0,76 persen. Kelompok pendidikan naik sebesar 2,80 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik sebesar 0,65 persen serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik sebesar 4,75 persen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE