Kepala BNPB rencanakan relokasi warga Humbang Hasundutan Sumut

id banjir Humbang Hasundutan, relokasi, bnpb,Banjir

Kepala BNPB rencanakan relokasi warga Humbang Hasundutan Sumut

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi kejadian banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Baktiraja, Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Senin (4/12/2023). ANTARA/HO-BNPB.

Jakarta (ANTARA) - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengerahkan tim evakuasi hingga melakukan perencanaan relokasi untuk warga terdampak banjir di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Suharyanto dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin (4/12) malam mengatakan kondisi lapangan pascakejadian banjir bandang menyisakan berton-ton bebatuan besar disertai lumpur dan puing lainnya. Guna memudahkan upaya pencarian dan pertolongan, tim gabungan itu juga mengerahkan 14 alat berat, sebab tidak mungkin jika dilakukan hanya dengan tangan kosong.

“Kalau kita lihat kondisi sekarang di lapangan memang tidak mudah penanganan darurat. Karena tenaga manusia seolah-olah tidak ada artinya. Sehingga kita kerahkan 14 alat berat untuk membuka jalan dan evakuasi,” kata Suharyanto.

Menyinggung mengenai rencana jangka panjang setelah masa tanggap darurat, BNPB bersama Pemerintah Daerah Humbang Hasundutan akan merelokasi warga yang terdampak. Hal itu didasari atas berbagai pertimbangan yang salah satunya adalah sejarah kejadian bencana masa lalu yang pernah terjadi di lokasi yang sama pada 1972.

Tentunya BNPB berharap agar kejadian serupa tak terulang kembali di masa yang akan datang karena memang wilayah tersebut sangat rawan.

“Masyarakat yang terdampak di sini akan dipindah. Karena kejadian serupa pernah terjadi pada tahun 1972. Bupati akan menyiapkan lahannya dan nanti pemerintah pusat melalui BNPB akan membangunnya,” imbuhnya.

Di sisi lain, Suharyanto juga akan melibatkan segenap unsur termasuk para ahli untuk memperoleh rekomendasi terbaik, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Beberapa alternatif dan pilihan lain tentunya memperbaiki vegetasi di wilayah hulu dan merelokasi warga.

“Agar tidak terulang lagi maka setelah tanggap darurat dan rehabilitasi serta rekonstruksi jangka pendek kita akan mengatasi bagaimana wilayah hulunya. Apakah penguatan vegetasi di hulu atau memindahkan masyarakatnya nanti kita tentukan,” ujar Suharyanto.

Menyinggung permasalahan yang ada di bagian hulu, Suharyanto mengatakan bahwa yang akan mendalami adalah pemerintah daerah selaku pemilik wilayah. Namun BNPB tetap akan memberikan pendampingan dan dukungan sampai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi selesai.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Humbang Hasundutan, Dosmar Banjarnahor, yang menyertai Kepala BNPB dalam tinjauan lapangan membenarkan bahwa wilayah hulu terdapat permasalahan deforestasi yang dilakukan oleh oknum tertentu.

Jika ditotal, luas wilayah yang rusak akibat praktik pembalakan liar mencakup empat hektar. Hal itu pula yang kemudian diduga menjadi salah satu pemicu terjadinya petaka yang berdampak pada 200 orang dan merusak 35 unit rumah.

Sementara itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, mewanti-wanti segenap unsur Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara agar waspada terkait prakiraan cuaca BMKG, hujan intensitas rendah hingga tinggi berpotensi terjadi sampai sepekan ke depan.

"Diperkirakan ke depan akan masih berlangsung hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi sampai sepekan ke depan. Kita harus meningkatkan kewaspadaan. Jadi tolong disampaikan ke kepala desa, camat, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Polsek dan seterusnya,” ujar Suharyanto dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin malam (4/12).

Suharyanto saat memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kecamatan Baktiraja di Kantor Bupati Humbang Hasundutan, Sumatera Utara memberikan pesan mitigasi dan kesiapsiagaan apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di wilayah zona merah maupun di lereng tebing agar segera evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.

Menurut catatan Suharyanto, dari rentetan kejadian banjir bandang dan tanah longsor yang memakan korban rata-rata disebabkan karena masyarakat tidak atau terlambat melakukan evakuasi saat terjadi hujan intensitas tinggi dalam durasi cukup lama.

Kedatangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto membawa dukungan guna percepatan penanganan bencana banjir bandang dana siap pakai (DSP) senilai Rp500 juta di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Suharyanto menyerahkan DSP kepada Bupati Humbang Hasundutan agar digunakan untuk fase pertolongan awal termasuk penanganan pengungsi pada masa tanggap darurat.

"Kami membawa beberapa bantuan. Tentunya ini sifatnya sementara. Tolong ini dimanfaatkan untuk fase pertolongan awal pada masa tanggap darurat,” ujar Suharyanto dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Senin (4/12) malam.

Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan bahwa BNPB akan tetap memberikan dukungan hingga masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Jika ada masih ada kebutuhan lain yang mendesak, Suharyanto meminta agar pemerintah kabupaten segera mengusulkan ke BNPB.

“Jika kurang, nanti usulkan,” kata Suharyanto.




 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB kerahkan tim evakuasi hingga relokasi warga Humbang Hasundutan

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE