Batam (ANTARA) - Polda Kepri meningkatkan sinergi bersama dengan pemangku kebijakan di antaranya Bea Cukai, BNN, serta pemerhati narkotika sebagai upaya memutus mata rantai peredaran narkotika di Kepri.
Dirresnarkoba Polda Kepri Kombes Pol. Dony Alexander di Batam, Selasa menjelaskan sebagian besar narkotika jenis sabu yang masuk dari Malaysia umumnya melalui perairan Kepri.
Dengan begitu, ia menyebutkan Bareskrim Polri juga telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum di Malaysia agar bisa melakukan operasi gabungan serta berdiskusi terkait proses penangkapan kasus peredaran narkoba.
"Sehingga apabila kita juga bekerja sama dengan lintas negara yang mungkin dari beberapa kasus juga masuk dari beberapa negara tersebut," ujar Dony.
Dengan begitu, pihaknya optimis, Polda Kepri bisa memutus mata rantai bukan hanya untuk pengguna saja, melainkan juga dari para bandar narkotika.
"Pengguna sesuai dengan aturan wajib kita rehabilitasi, namun kita pangkas dari para bandar narkoba yang mana memasukkan barang tersebut ke Indonesia dan kita bisa bekerja sama dengan negara luar. Untuk nantinya biar satu misi untuk bisa juga memperketat wilayah mereka, tidak masuk ke Indonesia," kata dia.
Kata Dony, kerja sama tersebut sudah berlangsung selama lima hingga enam tahun terakhir.
"Namun secara intensif beberapa proses penangkapan ini kita juga tetap harus update kepada mereka, sehingga data yang nanti kami miliki akan bisa kita sharing kepada mereka dari teman teman dari Malaysia," ujar dia.
Berita Terkait
Bupati Natuna ajak generasi muda pelajari sejarah setempat
Sabtu, 27 Juli 2024 12:23 Wib
Pemkab Natuna-Kepri gelar lomba mancing tradisional
Sabtu, 27 Juli 2024 8:37 Wib
Penyidik Polresta Barelang tangkap pelaku pembunuhan lansia
Sabtu, 27 Juli 2024 7:29 Wib
Polres Anambas selidiki penyebab tenggelamnya KM Samarinda
Sabtu, 27 Juli 2024 6:19 Wib
Gubernur Ansar tekankan cakupan imunisasi polio minimal 95 persen
Jumat, 26 Juli 2024 18:00 Wib
Ekonom UIB: Perlu tingkatan kualitas SDM dukung pasar kerja di KEK Kepri
Jumat, 26 Juli 2024 17:46 Wib
Gubernur Ansar optimistis PSN kawasan industri Toapaya tingkatkan ekonomi
Jumat, 26 Juli 2024 17:25 Wib
Pengamat UIB: Kepri jadi motor pertumbuhan ekonomi Indonesia
Jumat, 26 Juli 2024 16:12 Wib
Komentar