Pemkot Batam Janji Tertibkan Tempat Prostitusi

id Pemkot, Batam, Janji, Tertibkan, Tempat, Prostitusi

Batam (ANTARA Kepri) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau berjanji menertibkan tempat prostitusi di kota industri tersebut dan melokalisir mereka di tempat Rehabilitasi Nonpanti Teluk Pandan.

"Di luar Teluk Pandan (Sintai), masih banyak tempat prostitusi. Mereka segera kami tertibkan," kata Kepala Dinas Sosial Kota Batam, Muhammad sahir di Batam, Minggu.

Menurut Sahir, penertiban tersebut dilakukan agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan yang dilakukan para pemilik usaha dan pekerja seks komersial (PSK) yang menjamur di Batam.

"Pemerintah membuat lokalisasi tersebut (Teluk Pandan) bukan berarti melegalkan prostitusi. Upaya ini dilakukan pemerintah agar mereka tidak mengganggu masyarakat ketika menjalankan usahanya," ucapnya.

Selain itu, kata Sahir, dengan melokalisasi PSK tersebut, pemerintah akan lebih mudah melakukan pembinaan dan pemeriksaan kesehatan bagi mereka.

"Selama ini pemerintah mengalami kesulitan mengawasi dan melakukan pemeriksaan terhadap para PSK di luar Teluk Pandan. Kami khawatir bila terus dibiarkan, angka pengidap HIV-AIDS di Batam semakin tinggi," kata dia.

Selama ini, PSK yang berada di tempat Rehabilitasi Nonpanti Teluk Pandan secara rutin telah mendapat pemeriksaan kesehatan reproduksi oleh tenaga medis klinik infeksi menular seksual (IMS) yang berada di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kota Batam," ucapnya.

Berdasarkan data Dinas Sosial, kata Sahir, di tempat Rehabilitasi Nonpanti Teluk Pandan terdapat 49 bar dengan jumlah pekerja 492 orang.

Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Batam menunjukkan sebanyak 49 orang meninggal akibat menderita AIDS di Batam sepanjang Januari-September 2011.

"Dari awal tahun yang meninggal 49 orang, sedangkan pengidap HIV baru yang kami temukan mencapai 271 orang dan 101 di antaranya positif AIDS," ucap Kepala Sekretariat KPA Batam, Pieter Purak Lolong.

Ia mengatakan dari 49 kasus meninggal, 27 di antaranya lelaki dan 22 lainnya perempuan.

Menurut dia, kasus virus penurun kekebalan tubuh atau "human immunodeficiency virus" (HIV) di Kota Batam merambah kalangan ibu rumah tangga dan jabang bayi dalam kandungan.

"Pada 2010 ada 12 wanita hamil terjangkit HIV. Itu artinya, anak dari ibu tersebut juga terjangkit HIV," kata Pieter.

(pso-292/E001)

Editor: Jo Seng Bie
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE