Wakil Bupati Natuna: Orang tua dihimbau perketat pengawasan pada anak

id Kabupaten natuna,pengawasan anak,DP3AP2KB, kepri, natuna, himbauan orang tua,wakil bupati natuna, wabup natuna

Wakil Bupati Natuna: Orang tua dihimbau perketat pengawasan pada anak

Wakil Bupati Natuna, Kepulauan Riau Rodhial Huda (ANTARA/HO-Pemkab Natuna)

Natuna (ANTARA) -
Wakil Bupati Natuna, Kepulauan Riau Rodhial Huda mengimbau orang tua untuk memperketat pengawasan terhadap anak dan melaporkan apabila menemukan adanya perbuatan melanggar hukum, menyusul banyaknya kasus pencabulan anak di wilayah itu.

Rodhial di Natuna, Rabu, mengatakan peristiwa itu terjadi pada dua pekan lalu di salah satu kecamatan. Pelaku merupakan seorang lelaki dan telah mencabuli beberapa anak lelaki. Terduga pelaku sudah diamankan oleh aparat penegak hukum.
 
"Kasus pencabulan sering terjadi, beberapa pada awal Ramadhan, lalu guru SMP laki-laki dengan siswa laki-laki, kemudian kasus guru perempuan dan siswa perempuan, kemudian perangkat desa (laki-laki) dengan anak laki-laki, terbaru anak bujang (remaja laki-laki) dengan anak laki-laki," ucap dia.
 
Ia menjelaskan peristiwa demikian terjadi akibat berbagai faktor, salah satunya hilangnya pengasuhan orang tua laki-laki, dengan alasan sibuk mencari nafkah, sehingga tanggung jawab dibebankan sepenuhnya kepada istri (ibu).

Efektifnya program pemerintah dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat untuk melapor apabila melihat dan menjadi korban perbuatan melanggar hukum juga menjadi salah satu faktor penyebabnya.
 
"Kadang kita ini banyak yang belum siap memiliki anak. Mengasuh anak merupakan tugas bersama, harus ada kolaborasi antara pasangan," ujar dia.
 
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Natuna Sri Riawati mengatakan peristiwa pencabulan yang terungkap tidak sepenuhnya dikarenakan kurangnya perhatian orang tua kepada anak, melainkan berhasilnya program pemerintah dalam meyakinkan masyarakat untuk mengadukan perlakuan menyimpang yang diterima maupun sanak keluarganya, sebab kasus yang terungkap merupakan kasus lama.
 
"Ini kebanyakan kasus lama. Kasus terbaru ini korbannya yang mengadu ke orang tuanya," ucap dia.
 
Ia menyebut dalam mengatasi kekerasan pada perempuan dan anak, pihaknya telah membuat berbagai program mulai dari sosialisasi hingga pembinaan.
 
"Hasilnya sudah bisa kita lihat, masyarakat mulai berani dan mengerti apa yang harus dilakukan apabila mendapati perlakuan menyimpang," ucap dia.

Baca juga:
KPKNL Batam selenggarakan forum bahas standar pelayanan

KPU Kepri: Berkas pendaftaran Ansar-Nyanyang lengkap

Lanud RSA Natuna tanam 25.000 bibit mangrove tahap pertama

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE