Bandung (ANTARA) - BNPB mengungkapkan gempa bumi dengan magnitudo 5.0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/9) dipicu oleh sesar aktif yang masih belum terpetakan.
"Hasil diskusi sementara awalnya gempa ini diprediksi terjadi di Sesar Garsela, tetapi ketika dilakukan pemetaan dan data gempa susulan kemungkinan gempa ini terjadi pada sesar yang belum terpetakan," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang diterima di Bandung, Kamis.
Abdul Muhari mengatakan gempa bumi yang terjadi Rabu (18/9) tidak termasuk diakibatkan dua segmen Sesar Garsela serta bukan diakibatkan oleh Sesar Lembang.
"Ada dua segmen Sesar Garsela, distribusi gempa pertama dan susulan bukan sesar aktif Garsela, juga tidak Sesar Lembang," kata Abdul.
Dia mengatakan bahwa kejadian gempa bumi ini menjadi perhatian serius pihaknya untuk mempelajari titik sesar gempa yang belum terpetakan untuk meminimalisir banyaknya korban jiwa.
Lebih lanjut, ia mengatakan masih menunggu informasi dari BRIN dan PVMBG yang akan memastikan gempa bumi yang terjadi pada Rabu (18/9) disebabkan sesar yang mana.
"Untuk melihat kembali dari sisi penelitian guna mengidentifikasi sesar darat aktif yang belum terpetakan dengan baik," kata Abdul.
Abdul mengungkapkan potensi gempa susulan masih dapat terjadi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada. Mereka yang rumahnya tidak layak untuk ditempati lebih baik mengungsi ke tempat pengungsian.
Sementara itu, sebelumnya Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin menyatakan bangunan rumah yang berada di episentrum atau berada di jalur gempa bumi Sesar Garsela di daerah itu harus kokoh agar tidak mudah roboh ketika terjadi bencana itu.
"Masyarakat yang akan membangun rumah itu harus dengan struktur yang benar dulu, saya lihat tadi banyak yang tidak pakai besi, dan itu mudah roboh," katanya setelah meninjau rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa bermagitudo 5.0 di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu malam.
Ia bersama tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut dan dinas terkait meninjau langsung kondisi bangunan rumah warga dan fasilitas umum lainnya yang rusak akibat gempa bumi di Desa Barusari.
Daerah itu, kata dia, dilaporkan terdapat rumah warga yang rusak karena berada di kawasan yang selama ini episentrum dari jalur gempa bumi Sesar Garsela, sehingga masyarakat setempat harus melakukan langkah mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana.
Masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa bumi itu, kata dia, tidak hanya memperhatikan struktur bangunan rumah, tetapi juga tidak mendirikan bangunan rumah di lereng yang berisiko besar terdampak gempa bumi.
"Jangan membangun rumah di tempat bahaya di lereng-lereng dan tiap rumah itu ada tanaman, mulai dari sekarang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB: Gempa bumi Bandung dipicu oleh sesar yang belum terpetakan
Komentar