Bandung (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 5,0 magnitudo yang mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Senin (9/6) malam.
Kepala Badan Geologi M Wafid menjelaskan bahwa lokasi pusat gempa berada di laut, dengan wilayah sekitarnya memiliki morfologi dataran, perbukitan, hingga pegunungan terjal.
“Sebagian batuan telah mengalami pelapukan, endapan kuarter, dan batuan yang telah lapuk bersifat urai, lepas, lunak, dan belum kompak, sehingga dapat memperkuat efek guncangan dan meningkatkan kerawanan terhadap gempa bumi,” kata Wafid di Bandung, Selasa.
Wafid menjelaskan wilayah ini didominasi oleh tanah lunak, tanah sedang dan tanah keras serta tersusun dari batuan sedimen tersier, endapan kuarter, dan sebagian batuan pra-tersier.
Badan Geologi melaporkan gempa ini menunjukkan pola sesar naik (thrust fault) dengan komponen oblique mengiri berarah Barat Laut – Tenggara.
Gempa berasosiasi dengan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di selatan Jawa, dan tergolong sebagai gempa bumi antar-lempeng.
Menurut Wafid, guncangan gempa bumi dirasakan pada kawasan dengan tingkat kerentanan gempa yang bervariasi, dari rendah hingga tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi paparkan analisis gempa 5,0 magnitudo di Pangandaran
Komentar