Batam (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam, Kepulauan Riau, bersama Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sumber Ilmu Batam melatih warga binaan pemasyarakatan (WBP) keahlian agribisnis dan budidaya ikan air tawar, dalam rangka mendukung program pemerintah membangun ketahanan pangan dengan pemberdayaan warga binaan.
Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Batam Heri Kusrita mengatakan pihaknya menggandeng Lembaga Pelatihan Kerja di Batam untuk melatih WBP selama enam hari di Lapas Batam, Sagulung, Rabu.
“Jadi ada dua pelatihan yang dilaksanakan, yakni pertanian dan budidaya ikan air tawar menggunakan bioflok. Setiap pelatihan diikuti 20 WBP sehingga total ada 40 WBP yang dilatih,” kata Heri.
Baca juga: 5.882 pelamar CPNS Kanwil Kemenkumham Kepri ikuti ujian SKD berbasis CAT
Dalam pelatihan ini, kata dia, turut mengundang pihak dari Dinas Tenaga Kerja (Dinasker) Kota Batam, dalam rangka sertifikasi untuk WBP yang telah mengikuti pelatihan.
Dijelaskannya, pelatihan pertanian yang diajarkan meliputi cara menanam, pembibitan, pupuk, obat, atau vitamin untuk pertumbuhan tanaman.
“Untuk perikanan, latihan budidaya ikan air tawar di kolam, jenis ikan gurami. Mereka dilatih cara menebar bibit, perawatan, kadar pH air, serta pemberian pakan yang tepat,” kata Heri.
Diharapkan dari pelatihan ini, kata Heri, warga binaan yang mendapatkan keterampilan atau keahlian dapat dimanfaatkan setelah bebas menjalani masa pidana di Lapas Batam.
Baca juga: Pemprov Kepri: Pelamar PPPK 2024 capai 4.437 orang
Sertifikat yang didapatkan setelah mengikuti pelatihan tersebut, kata dia, menjadi acuan dalam mencari pekerjaan nantinya.
Untuk itu, Heri mengimbau warga binaan untuk semangat dan serius mengikuti pelatihan yang diberikan secara gratis, sebagai bagian dari pembinaan.
“Jangan sampai waktu digunakan jadi hal yang tidak bermanfaat. Gunakan pelatihan untuk meningkatkan skill selama dibina,” katanya.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam pengawasan ketat petugas, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
Kepala Bidang Pelatihan dan Produktifitas Disnaker Kota Batam Moh. Zaini mengapresiasi pelatihan agribisnis dan budidaya ikan yang dilaksanakan Lapas Kelas II Batam, karena pertanian dan budidaya ikan air tawar memiliki prospek besar di Kota Batam.
Menurut dia, WBP bisa mengembangkan ilmu tersebut setelah bebas nanti. Namun, terkait ketersediaan lahan, dapat didiskusikan dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam.
Baca juga: BPJS Kesehatan Kota Batam gelar pelatihan perawatan luka pada dokter
“Terkait masalah lahan bisa didiskusikan bersama BP Batam. Ikutilah pelatihan dengan sungguh-sungguh, karena ilmu dan keterampilan tidak bisa didapat tanpa kesungguhan,” katanya.
Direktur LPK Sumber Ilmu Batam Hairul Azhar optimistis WBP Lapas Batam dapat mengikuti pelatihan kali ini, karena sebelumnya juga sudah dilaksanakan pelatihan seperti bioflok bersama penggiat bioflok dari Tunas Bioflok Indonesia.
“Kami juga berterima kasih kepada Disnaker yang bersedia menandatangani sertifikat peserta pelatihan agar sertifikat yang dikeluarkan lebih terpercaya dan kuat ketika warga binaan sudah kembali ke masyarakat,” kata Hairul.
Baca juga:
Pemkot Batam siapkan pembelian anggaran armada angkutan sampah
Dinkes Kepri: Waspadai penyakit leptospirosis ketika musim hujan
Komentar