Batam (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIB Batam, Kepulauan Riau, melatih kemandirian warga binaan lewat kegiatan membatik dengan teknik canting, menghasilkan batik tulis berkualitas.
Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Batam Nur Mustafidah di Batam, Jumat, mengatakan program pelatihan membatik ini sudah berjalan sejak 2018.
“Pelatihan membatik yang diberikan adalah batik tulis menggunakan canting,” kata Nur.
Dia menjelaskan, para warga binaan mampu berkarya dan menghasilkan sejumlah motif batik, seperti motif ikan marlin, merak dan naga.
Motif batik karya warga binaan Lapas Perempuan Batam ini memiliki ciri khas dipadupadankan dengan akses hiasan bunga.
“Batik yang dihasilkan oleh warga binaan LPP Batam semuanya adalah jenis batik tulis yang digambar dan dicanting langsung dari tangan warga binaan,” katanya.
Batik karya warga binaan ini sudah punya merk dagang, yakni Batik Lapertam, singkatan dari Lapas Perempuan Batam.
Batik Lapertam ini dijual dengan harga Rp200 ribu hingga Rp400 ribu per kainnya. Harga tersebut, kata dia, jauh lebih terjangkau dibanding harga batik tulis lainnya yang dijual di pasaran.
Menurut Nur, kegiatan membatik ini selain upaya Lapas Perempuan Batam membina dan melatih kemandirian warga binaan, juga sebagai upaya melestarikan batik yang sudah dinobatkan oleh Unesco sebagai warisan budaya Indonesia.
Dari 244 warga binaan yang menjalankan pidana di Lapas Perempuan Batam, terdapat lima warga binaan yang mengikuti kegiatan membatik tersebut. Beberapa warga binaan lainnya, ikut pelatihan yang lain yang disediakan.
Sejak dikembangkan tahun 2018, kegiatan membatik ini sempat vakum, dan baru 2024 ini kembali dimulai dari awal.
Nur berharap, batik tulis Lapertam bisa menjadi produk unggulan LPP Batam dan dikenalkan oleh masyarakat luas, hingga luar Kepri.
“Harapan kami ke depannya warga binaan kami mendapat ilmu dalam membatik sehingga ketika sudah selesai menjalankan masa pidana mereka memiliki keterampilan yang bisa dijadikan ladang mencari nafkah bagi mereka,” kata Nur.
“Semoga batik hasil karya warga binaan LPP Batam dapat dikenal oleh masyarakat luas,” katanya.*
Komentar