Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Kepulauan Riau, menyambut baik gagasan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengenai pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (Community Based Tourism/CBT) di kawasan Tanjung Riau.
“Tanjung Riau memiliki potensi luar biasa untuk menjadi destinasi wisata berbasis masyarakat. Atraksi seperti kuliner autentik Melayu, misalnya asam pedas, roti kota dan laksa, serta musik tradisional seperti gazal, zapin dan musik Melayu lainnya, menjadi daya tarik utama. Homestay juga dapat menjadi alternatif amenitas yang menjanjikan,” kata Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata dihubungi di Batam, Selasa.
Menurut Ardiwinata, masyarakat di Tanjung Riau terbuka terhadap ide pengembangan homestay untuk turis.
Ia juga menjelaskan bahwa kawasan Tanjung Riau masuk dalam Program "KotaKu" (Kota Tanpa Kumuh) yang digagas oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program ini bertujuan meningkatkan kualitas lingkungan di kawasan tersebut agar lebih menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun internasional.
Baca juga: Wamenpar: Pulau Penyengat Kepri kaya akan potensi wisata budaya serta sejarah
Rencana pengembangan kawasan wisata berbasis masyarakat di Tanjung Riau akan digerakkan pada tahun 2025 dengan fokus utama Disbudpar Batam untuk memberdayakan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Kami akan memfasilitasi pemberdayaan Pokdarwis, mempromosikan potensi wisata Tanjung Riau, serta mendukung berbagai inisiatif dari masyarakat,” ujarnya.
Pada pemberitaan sebelumnya, Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia (Wamenpar RI) Ni Luh Puspa menyarankan Pemerintah Kota Batam memperbanyak atraksi untuk menarik dan membuat wisatawan terkesan saat melancong.
Hal tersebut disampaikan Wamenpar Puspa saat mengunjungi Kawasan Tanjung Riau, Sekupang, Batam, Senin (30/12), dalam rangka Gerakan Wisata Bersih (GWB).
"Selain pentingnya menjaga kebersihan, juga perlu diperbanyak atraksi agar menjadi daya tarik wisatawan dan bisa membuat wisatawan terkesan," kata Puspa.
Komentar