Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, mengubah nama Perpustakaan Daerah menjadi Perpustakaan Daerah Idrus M. Tahar.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kabupaten Natuna Erson Gempa Afriandi, dikonfirmasi dari Natuna, Jumat, menjelaskan nama tersebut untuk menghormati Idrus M. Tahar yang merupakan seorang sastrawan asal Natuna.
Langkah itu sekaligus menjadi cara untuk menyosialisasikan keberadaan tokoh sastra tersebut kepada masyarakat.
"Nama beliau kami gunakan sebagai nama perpustakaan dengan pertimbangan untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa beliau dalam membangun literasi di Natuna. Selain itu, agar masyarakat Natuna mengetahui dan bangga bahwa Pulau Natuna pernah melahirkan seorang sastrawan besar," ucap Erson.
Peresmian nama perpustakaan direncanakan bersamaan dengan penggunaan gedung baru yang telah selesai direnovasi pada April 2025.
Ia menyebut, gedung perpustakaan daerah yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur itu, direnovasi pada 2024 dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) dengan nilai kontrak Rp3,5 miliar.
Natuna memiliki banyak sastrawan lain, seperti B.M. Syamsudin, Wan Tarhusin, Akib, dan lainnya. Sebagai bentuk penghormatan kepada para sastrawan tersebut, foto mereka akan dipajang lengkap dengan karya-karya yang pernah dibuat.
"Foto Idrus M. Tahar dan sastrawan lainnya akan kami cetak dan tampilkan bersama karya-karya mereka. Selain itu, nama-nama sastrawan tersebut juga akan kami gunakan untuk menamai ruang baca di perpustakaan," ucap dia,
Erson memastikan bahwa gedung baru yang telah selesai direnovasi akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi setiap pengunjung. Sebab berbagai fasilitas telah disediakan, termasuk untuk penyandang disabilitas dan anak-anak.
Gedung perpustakaan saat ini sedang dalam tahap pemeliharaan dan pembersihan. Dengan fasilitas yang lebih baik, perpustakaan ini diharapkan dapat menjadi pusat literasi yang lebih inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat Natuna.
"Lantai atas akan diperuntukkan bagi dewasa, sementara lantai bawah khusus untuk anak-anak dan penyandang disabilitas," ujar dia.
Terpisah, Yuli Rahmadanita putri dari Idrus M. Tahar, menyambut baik keputusan untuk mengabadikan nama ayahnya menjadi nama perpustakaan.
Ia mengaku bangga karena nama orang tuanya dikenang dengan cara yang begitu istimewa. Baginya, ini adalah penghargaan atas perjuangan ayahnya memperkenalkan Natuna kepada dunia luar meskipun dengan segala keterbatasan pada masa itu.
"Beliau berjuang untuk mengenalkan Natuna ke dunia luar di tengah keterbatasan saat itu. Karena itu, kami merasa sangat pantas untuk mendukung penghormatan ini, yaitu menjadikan nama beliau sebagai nama perpustakaan," ucap dia.
Yuli menjelaskan bahwa sejak muda, ayahnya aktif menulis di berbagai media seperti koran dan majalah. Ia menggambarkan sang ayah sebagai sosok yang baik hati, penuh kasih, dan tidak pernah menggunakan kekerasan dalam mendidik anak-anaknya.
Ia berharap, dedikasi dan teladan sang ayah bisa menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Natuna.
"Setiap hari, beliau selalu mengajarkan banyak hal dengan penuh kasih dan memberi teladan. Kedekatan beliau dengan kami, anak-anaknya, tergambar jelas dalam salah satu karyanya yang berjudul "Ilun Anak Natuna". Buku itu mengisahkan kehidupan anak-anaknya dan masyarakat Natuna, menggambarkan secara detail tentang kehidupan di sebuah pulau yang terpencil di utara," ujar dia.
Baca juga: Pemkab Natuna bangun perpustakaan ke desa guna tingkatkan literasi
Komentar