Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mendata sebanyak 645 kepala keluarga (KK) terdampak bencana banjir, angin kencang dan tanah longsor dipicu cuaca ekstrem sejak Jumat (10/1).
"Pada Jumat (10/1) telah terjadi bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang yang disebabkan curah hujan yang berkepanjangan di beberapa wilayah Bintan," kata Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah di Bintan, Sabtu.
Ramlah mengatakan para korban terdampak bencana alam itu tersebar di enam kecamatan, dengan rincian di Kecamatan Teluk Sebong sebanyak 171 KK, Kecamatan Toapaya 60 KK, Kecamatan Gunung Kijang 129 KK, Kecamatan Teluk Bintan 54 KK, Kecamatan Bintan Timur 166 KK, dan Kecamatan Bintan Utara 65 KK, ditambah empat fasilitas umum.
"Sebanyak tujuh KK terpaksa mengungsi, karena rumah mereka terdampak banjir dan longsor," ujar Ramlah.
Ia menyampaikan saat ini pihaknya masih melakukan Rapid Asessment atau penilaian cepat, meliputi penilaian kerusakan, kerugian, dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya.
Selain itu, tim gabungan juga terus siaga di titik-titik bencana guna mengevakuasi warga terdampak bencana dengan menggunakan peralatan seperti perahu karet.
"Kita minta warga tetap waspada mengingat kondisi curah hujan dengan intensitas ringan hingga sedang disertai angin masih melanda wilayah Bintan dan sekitarnya sampai Sabtu sore," ucap Ramlah.
Ramlah menginstruksikan jajarannya segera menyalurkan bantuan logistik terhadap warga terdampak bencana alam di Bintan, termasuk memantau langsung kondisi dapur umum yang ditangani warga di sekitar lokasi bencana.
Komentar