Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) bergerak cepat mencari solusi menangani masalah banjir dan longsor di 15 titik yang kerap terjadi saat hujan deras.
"Ada 15 titik banjir dan longsor yang harus segera ditangani, kita harus bergerak cepat. Pemkot tidak bisa bekerja sendiri, perlu keterlibatan semua pihak agar penanganan lebih optimal," kata Wali Kota Tanjungpinang Lis Darmansyah, di Tanjungpinang, Jumat.
Lis menyebut koordinasi lintas sektor sangat penting agar respons terhadap bencana lebih sigap. Sinergi pemkot bersama unsur-unsur terkait seperti Polri dan TNI harus diperkuat guna memastikan upaya penanganan di lapangan lebih terorganisir dan efektif.
Baca juga: DPRD Kepri sepakati efisiensi anggaran hingga Rp56 M
Menurut wali kota saat ini tim penanganan bencana di Tanjungpinang memang sudah terbentuk, namun efektifitasnya masih perlu diperkuat. Saat terjadi bencana, pemerintah harus bisa langsung kepada substansi, siapa melakukan apa dan apa dilakukan oleh siapa.
"Dengan begitu, penanganan bisa lebih cepat dan tepat. Masyarakat butuh langkah nyata yang dampaknya bisa langsung dirasakan,” ujarnya.
Lis juga menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Tanjungpinang untuk segera menyusun rencana kerja terkait penanganan titik rawan banjir di wilayah tersebut.
Jika ada yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kepri, ia akan langsung berkoordinasi agar solusi dapat segera ditangani.
Baca juga: Pemko Batam dan BI gelar operasi pasar Lebaran dan tukar uang baru
“Saya harap 2025, persoalan banjir yang cukup besar sudah bisa tertangani agar dampaknya tidak lagi merugikan warga Tanjungpinang,” ucap Lis.
Selain itu, Wali Kota Lis pun meminta camat dan lurah untuk lebih aktif memantau serta melaporkan kondisi wilayahnya agar langkah penanganan bisa segera diambil. Sekda juga diminta untuk menerbitkan surat imbauan kepada camat dan lurah terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Sementara, Kepala BPBD Tanjungpinang M. Yamin menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima laporan banjir dan longsor di 15 titik berbeda akibat cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sejak Rabu (19/3) hingga Kamis (20/3).
Yamin memaparkan banjir terjadi di Simpang Bandara Lama arah Kijang, Senggarang, Kampung Bugis, Perumahan Permata Galaxy, Jalan H. Ungar dan Lorong Gatra di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Jalan Kuantan dan Jalan Damai di Kelurahan Sei Jang, Gang Perkutut di Kelurahan Pinang Kencana, Perumahan Taman Seraya sekitar Masjid Al-Istiqomah RT 04/RW 04 di Kelurahan Air Raja, serta Jalan Banjar RT 02/RW 06 di Kelurahan Air Raja.
Baca juga: Pemkot Batam targetkan pelebaran jalan Batuaji selesai November 2025
Sementara itu, longsor batu miring terjadi di Jalan Puncak Gang Seraya, Kelurahan Kemboja, Senggarang, Perumahan Griya Tanjung Asri dekat kolam renang Areca, serta Perumahan Pondok Kelapa di Kelurahan Melayu Kota Piring. Longsor tanah dan batu miring juga dilaporkan terjadi di RT 01/RW 04, Kelurahan Penyengat.
Selain itu, lanjut dia, sebuah dinding rumah warga di Gang Setia RT 003/RW 003 Kelurahan Dompak roboh akibat derasnya arus air.
"BPBD bersama TNI, Polri, dan OPD terkait telah melakukan evakuasi warga di titik-titik banjir dan longsor," kata Yamin.
Baca juga: Sabtu, cuaca Kepri diprakirakan berawan dan berpotensi hujan
Yamin turut menambahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga telah membantu pembersihan rumah warga yang terdampak banjir di Jalan Perkutut, Waduk Srikaton. Rumah tersebut kemasukan air bercampur lumpur tanah merah.
"Saat air surut, endapan tidak bisa keluar karena terhalang tembok tinggi, sehingga kami menggunakan mesin penyedot air dan alat kebersihan lainnya," jelas Yamin.
Yamin mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, pohon tumbang, dan gelombang pasang, yang berpotensi terjadi akibat cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan.
Baca juga:
DPR RI sebut potensi cadangan minyak 400 juta barel di Blok Natuna Barat
DPR RI Komisi XII dorong kebutuhan gas di Batam dipasok penuh dari Natuna Barat
Komentar