BPBD Natuna gelar sosialisasi tanggap bencana di wilayah rawan

id BPBD,Penanggulangan Bencana,Kepri,Natuna,K3S,Kontraktor Kontrak Kerja Sama,Desa Sebadai Ulu

BPBD Natuna gelar sosialisasi tanggap bencana di wilayah rawan

Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika saat menjelaskan apa itu becana kepada peserta di Balai Desa Sebadai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur pada Kamis (15/5/2025). ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, menggelar sosialisasi tanggap bencana di wilayah rawan sebagai upaya untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan.

Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Natuna, Khaidir, di Natuna, Kamis mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di Desa Sebadai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur Laut itu merupakan bentuk edukasi untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai berbagai jenis bencana, langkah-langkah pencegahan, serta tindakan yang harus dilakukan saat terjadi bencana.

“Masyarakat di wilayah rawan perlu diberikan pemahaman terkait tindakan yang harus dilakukan agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ucap dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika, mengatakan kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) Kepulauan Riau.

Menurut Raja, di tengah dorongan efisiensi, kolaborasi menjadi penting agar tujuan pemerintah dalam melindungi masyarakat tetap terlaksana.

“Kami ingin meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi dan hidup berdampingan dengan potensi bencana,” kata dia.

Baca juga: Pemkab Natuna matangkan lahan 1,9 hektare program penataan kawasan kumuh

Kegiatan ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan bersama K3S. Kegiatan pertama dilakukan pada Desember 2024 di Kecamatan Bunguran Timur.

Jumlah peserta dalam kegiatan sosialisasi di Desa Sebadai Ulu tercatat sebanyak 40 orang. Desa Sungai Ulu, lanjutnya, kerap mengalami banjir jika hujan dengan intensitas tinggi terjadi selama lebih dari 24 jam. Kondisi tersebut dapat memburuk apabila hujan turun bersamaan dengan pasang air laut, karena aliran air menjadi terhambat untuk mengalir ke laut.

“Selain sosialisasi, pendalaman sungai juga perlu dilakukan, dan kami telah melakukannya,” ujar dia.

Selanjutnya, perwakilan K3S Kepulauan Riau, Andri Kristianto, mengatakan K3S di Kepri berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam upaya melindungi masyarakat. Kegiatan hari ini, lanjutnya, menjadi salah satu bukti nyata dari komitmen tersebut.

Menurutnya, sosialisasi kebencanaan wajib dilakukan di wilayah rawan karena tidak semua masyarakat memiliki pemahaman yang cukup mengenai hal tersebut.

“Kita hidup di atas lempeng yang rawan bencana, oleh karena itu program ini perlu dilaksanakan langsung di daerah dengan potensi bencana yang tinggi,” ucap dia.

Baca juga: Pemkab Natuna terima DAK Rp5,4 miliar dari pemerintah pusat

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE