Sembilan anak dokter Alaa di Gaza tewas dalam serangan Israel

id anak gaza,serangan israel,pemboman gaza,korban anak palestina,tragedi gaza,anak dokter gaza tewas dibunuh israel,penderi

Sembilan anak dokter Alaa di Gaza tewas dalam serangan Israel

Seorang laki-laki menggendong anak yang terluka untuk mendapat bantuan setelah serangan udara militer Israel di kamp pengungsi Jabalia, Jalur Gaza, Palestina (21/5/2025). ANTARA/Xinhua/Mahmoud Zaki/aa.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, pada Minggu (25/5) menyerukan pemberlakuan embargo senjata terhadap Israel guna menghentikan operasi militer negara tersebut di Jalur Gaza.

"Jika perang (di Gaza) tidak dihentikan, maka Perjanjian Asosiasi Uni Eropa-Israel, khususnya poin kedua yang menyangkut ... hak asasi manusia, harus segera dibatalkan. Kita perlu memberlakukan embargo senjata terhadap Israel. Kita tidak boleh mengizinkan penjualan senjata ke Israel," ujar Albares menjelang pertemuan Kelompok Madrid yang digelar untuk membahas situasi genting di wilayah Palestina tersebut.

Diplomat tertinggi Spanyol itu juga menyerukan peninjauan ulang terhadap daftar sanksi pribadi milik pemerintah Spanyol guna mencegah pihak-pihak "yang tidak menginginkan perang berakhir" menggagalkan upaya pembentukan negara Palestina.

Menurutnya, daftar hitam Spanyol saat ini hanya mencakup "13 pemukim radikal."

Sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menyatakan bahwa “mayoritas kuat” negara anggota Uni Eropa mendukung peninjauan Perjanjian Asosiasi dengan Israel akibat tindakannya di Gaza.

Pada 16 Mei, angkatan bersenjata Israel (IDF) mengumumkan dimulainya serangan ke Jalur Gaza dalam operasi yang dinamakan “Gideon's Chariots”, dengan tujuan untuk sepenuhnya menumpas gerakan Hamas.

Pekan lalu, kantor pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan bahwa pemerintah akan mengizinkan masuknya sejumlah terbatas makanan ke Gaza untuk mencegah kelaparan.

PBB memastikan bahwa sembilan truk bantuan telah berhasil masuk, dan menyebut pengiriman tersebut -- yang pertama sejak awal Maret -- sebagai "setetes air di lautan."

Pada 18 Maret, Israel kembali menggempur Jalur Gaza setelah Hamas menolak rencana gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat dan berakhir pada 1 Maret.

Pada awal Maret pula, Israel memutus pasokan listrik ke pabrik desalinasi di Gaza serta melarang masuknya truk bantuan kemanusiaan.

Sumber: Sputnik-OANA



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Israel bunuh 11 anak dalam 48 jam, termasuk 9 anak dokter Gaza

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE