Batam, 15/1 (Antara) - Masyarakat yang bermukim di pulau terluar NKRI di Pulau Subi Besar, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan melantunkan berzanji selama tiga hari berturut-turut.
"Masyarakat kami sejak Selasa (14/1) kemarin hingga esok hari (Kamis, 16/1) meramaikan masjid dari pagi hingga ba'da zuhur. Semuanya tumpah ruah meramaikan masjid dengan berzikir dan berzanji," ujar Camat Subi Erliansyah saat dihubungi di Subi, Rabu.
Berzanji maksudnya adalah membaca kitab yang berisikan doa pujian dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dilantunkan dalam suatu irama atau nada. Bagi masyarakat Melayu, kegiatan berzanji ini tidak hanya dilakukan saat Maulidur Rasul tetapi juga dalam kegiatan perkawinan, aqiqah atau sunatan.
Menurut Camat Subi, berzanji merupakan kegiatan tradisi turun temurun masyarakat pulau yang bermukim di Laut China Selatan dan berbatasan dengan Malaysia dan Vietnam itu.
Ia menjelaskan, dalam mempringati Maulid Nabi kegiatan di pusatkan di masjid dan seluruh elemen masyarakat Subi berkumpul merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
"Di Pulau Subi Besar dan Subi Kecil terdapat tiga masjid. Dalam Maulidur Rasul tiga masjid ini kami datangi tiap hari untuk berzikir dan berzanji. Selain itu dalam kebersamaan ini kami juga menyantap hidangan bersama yang dibawa masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, sudah menjadi tradisi pula di daerah itu tiap masyarakat membawa hidangan yang disajikan dalam satu dulang berisi makanan yang lengkap lauk pauknya sebagai hidangan bersama.
"Jadi tiap masyarakat bawa makanan satu dulang. Usai berzikir dan berzanji kami makan bersama," kata Erliansyah yang bersama anggota DPRD Kepri asal Natuna, H. Sofian Syamsir mendapat jatah hidangan dalam "dulang raja" yakni dulang tembaga berkaki yang biasanya merupakan hidangan untuk orang yang dihormati.
Menurut dia, selama tiga hari perayaan Maulid Nabi, masyarakat Subi yang umumnya berprofesi sebagai nelayan tidak pergi melaut.
"Selama tiga hari ini masyarakat tidak melaut karena dalam kesempatan inilah kami semua berkumpul dalam satu kampung. Kegiatan Maulid lebih meriah dibandingkan Hari Raya karena kebersamaan dan silaturahmi kami untuk memperingatai kelahiran Nabi Muhammad SAW," katanya.
Komentar