PLN laksanakan program komposter tekan volume sampah
Kami harap ibu-ibu tetap semangat dan kami ucapkan terima kasih atas apresiasinya, ke depan kita tetap mendukung program komposter ini
Batam (Antaranews Kepri) - Bright PLN Batam bekerja sama dengan Duta Pudak Lestari melakukan program tanggung jawab sosial perusahaan atau "Corporate Social Responsibility" (CSR) komposter peduli lingkungan guna menekan volume sampah di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau .
Manager Humas bright PLN Batam Bukti Panggabean, di Batam, Kamis, program itu diikuti sekitar 50 Kepala Keluarga (KK) di Kavling Bukit Mulia Kelurahan Kabil yang mendapatkan pelatihan membuat kompos dan menanam sayur organik di pekarangan rumah mereka.
"Kegiatan ini membuktikan pemerintah sangat peduli dan mendukung program komposter," katanya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, lanjut Bukti, masyarakat diajarkan untuk mengolah sampah organiknya sehingga dapat dimanfatkan sebagai pupuk.
Kata Bukti tidak membutuhkan lahan luas untuk mengolah kompos dan menanam sayuran organik yang hasilnya dapat dinikmati sendiri atau pun dijual. "Kami harap ibu-ibu tetap semangat dan kami ucapkan terima kasih atas apresiasinya, ke depan kita tetap mendukung program komposter ini," katanya.
Bukti juga mengatakan dalam kegiatan tersebut terkadang ada beberapa hambatan yang dihadapi masyarakat, salah satunya faktor cuaca. Ke depan, kata Bukti, program komposter tetap didukung karena manfaatnya sangat besar, tidak hanya bagi masyarakat tapi juga pemerintah. "Ini program kedua yang kita laksanakan," katanya.
Ami, warga Kavling Bukit Mulia mengatakan program komposter sangat bermanfaat karena dapat mengurangi volume sampah di rumahnya.
Ami menyatakan sebelum mengikuti program komposter setiap hari harus membuang sampah dari sisa berjualan.
"Saya jualan sarapan pagi jadi banyak sampahnya, tapi sekarang saya baru buang sampah dua kali sehari," katanya saat memberikan pernyataan di acara panen sayur organik.
Ami mengaku mendapatkan ilmu yang bermanfaat dari program komposter terutama dalam memperoleh pupuk dari sampah rumah tangga yang bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman.
Hal yang sama diutarakan Nova, ia berharap program tersebut dapat terus dilanjutkan sehingga bermanfaat bagi warga di tempatnya menetap.
Sementara itu pengagas Batam Seribu Komposter (B1K) Indira terkesan dengan apa yang sudah dilakukan warga Kavling Bukit Mulia. Menurutnya pada awalnya hanya ada 30 KK yang mengikuti kegiatan tersebut, namun setelah mengetahui manfaatnya jumlahnya bertambah menjadi 50 KK.
"Saya terkesan dengan masyarakat di sini semangatnya luar biasa, bahkan komposter yang kita berikan bisa dimanfaatkan dua sampai tiga warga," katanya.
Dari pengalaman sebelumnya, Indira mengaku panen sayur organik dilakukan seminggu sekali. Namun di kavling Bukit Mulia panen bisa setiap hari.
Menurutnya dari kegiatan tersebut dapat menekan sekitar 70 persen reduksi sampah, namun jika di area tersebut memiliki bank sampah jumlah akan lebih besar. "Kalau ada bank sampah bisa sampai 90 persen, saat ini yang kita tekan hanya sampah organiknya saja," ujarnya.
Menurutnya dengan adanya kegiatan itu dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai manfaat dari sampah organik dan menumbuhkan kesadaran agar dapat mengelola sampahnya sendiri. "Karena kalau pemerintah sendiri tidak sanggup," katanya.
Dalam kegiatan tersebut juga diberikan piagam dan piala kepada warga yang dinilai dapat menjalani program komposter dengan baik.(Antara)
Komentar