Bakamla Taiwan selidiki rute MV Sunrise Glory

id Bakamla Taiwan selidiki rute MV Sunrise Glory, BNN, sabu

BNN pusat bersama-sama penegak hukum Taiwan  akan terus mengejar aktor yang menjadikan keempat tersangka sebagai kurir.

Batam (Antaranews Kepri) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) Taiwan menyelidiki rute mana saja yang dilewati MV Sunrise Glory sebelum masuk ke perairan Indonesia dengan membawa sabu seberat 1,037 ton pada Februari lalu, melalui kotak hitam yang ada di kapal tersebut.

"Sejak tertangkapnya kapal Sunrise Glory dengan empat tersangka ini, pihak Taiwan sudah merespon baik dari BNN Taiwan maupun kepolisiannya langsung mengunjungi BNN," kata Direktur Psikotropika BNN pusat, Brigjen Pol Anjar Pramuka..

Anjar mengatakan penegak hukum Taiwan hingga saat ini terus mengikuti perkembangan kasus yang menimpa keempar warga negaranya tersebut.

Bulan lalu, Bakamla Taiwan bertandang ke BNN untuk mengambil kotak hitam yang ada di dalam kapal tersebut.

"Dari situ akan diketahui kapal itu mulai berangkat, hari ke harinya bisa dideteksi dan habis Lebaran mereka akan menyampikan rute kapal tersebut kepada kita," ujar Anjar.

Selain itu pada Juli mendatang Kepala Bareskrimnya Taiwan akan berkunjug ke BNN pusat untuk berkoordinasi lebih lanjut terakit narkotika yang sudah banyak lolos dari Taiwan dan masuk ke kawasan Asia khususnya Indonesia.

"Artinya penegak hukum Taiwan sangat merespon kejadian ini," kata Anjar.

Selain itu, BNN pusat bersama penegak hukum Taiwan berusaha mengungkap siapa aktor yang mengendalikan Chen Chung Nan, Chen Chin Tun, Huang Ching An dan Hsieh Lai Fu untuk menyelundupkan narkotika ke Indonesia.

"Pengendalinya dari Taiwan dan mereka sudah memberikan data dan informasinya ke kita, namun mereka sudah kabur ke negara lain," ujar Anjar.

BNN pusat bersama-sama penegak hukum Taiwan akan terus mengejar aktor yang menjadikan keempat tersangka sebagai kurir. Ajar menegaskan dari hasil tes urine keempat tersangka negatif atau tidak mengkonsumsi narkotika.

"Mereka hanya membawa dan mengantar, mereka sampai saat ini belum menyampikan berapa upahnya. Namun dari analisa kami setiap pengiriman minimal per orang bisa dapat Rp50 sampai Rp100 juta," ujar Anjar.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE