Pelabuhan Karimun tersibuk kedua se-Indonesia

id Pelabuhan karimun,Syahbandar karimun

Pelabuhan Karimun tersibuk kedua se-Indonesia

Satu unit kapal tengah bersandar di Pelabuhan Karimun Kepulauan Riau. (Antaranews Kepri/Evi Ratnawati)

Ridwan mengatakan predikat pelabuhan tersibuk kedua tidak perlu disikapi secara berlebihan, tetapi harus disambut dengan meningkatkan pelayanan kepada para penumpang.
Karimun (Antaranews Kepri) - Lalu lintas di Pelabuhan Domestik Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, tersibuk kedua se-Indonesia, kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Ridwan Chaniago.

"Dikatakan tersibuk karena lalu lintas penumpang yang cukup tinggi. Tahun lalu, pelabuhan Karimun nomor dua tersibuk di Indonesia, setelah Batam," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Balai Karimun Ridwan Chaniago di Tanjung Balai Karimun, Senin.

Ridwan Chaniago mengatakan, tingginya lalu lintas penumpang disebabkan pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun tidak sebagai pelabuhan tujuan, tetapi juga sebagai pelabuhan transit dari berbagai jurusan.

Pelabuhan domestik Tanjung Balai Karimun sedikitnya melayani 15 keberangkatan kapal ke beberapa jurusan, antara lain jurusan Batam dan Tanjungpinang. Kemudian ke Provinsi Riau seperti Tanjungsamak, Selatpanjang, Buton, Dumai, Bengkalis dan Sei Pakning. Setiap kapal mengangkut penumpang rata-rata 150 sampai 200 orang.

Ridwan mengatakan predikat pelabuhan tersibuk kedua tidak perlu disikapi secara berlebihan, tetapi harus disambut dengan meningkatkan pelayanan kepada para penumpang.

"Intinya, bagaimana pelayanan bisa maksimal, `zero accident` (tidak ada kecelakaan)," katanya.

Pada masa arus mudik Lebaran, menurut dia, merupakan saat tingginya lalu lintas yang menuntut kesiapan petugas untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang meski kondisi pelabuhan domestik yang relatif sempit dengan ruang tunggu yang juga kecil.

Berdasarkan data, jumlah penumpang yang turun maupun naik di pelabuhan domestik, selama arus mudik Lebaran 2018 mencapai 100.000 orang. Sedangkan secara keseluruhan, termasuk pelabuhan internasional mencapai 150.000 orang.

"Pelabuhan domestik memang sempit karena lahan yang terbatas. Anda bisa lihat sendiri bagaimana kondisi pelabuhan kita, tapi sudah memenuhi standar minimum meski tidak sebesar pelabuhan di Batam," kata dia.

Ridwan juga mengakui bangunan kantor KSOP juga sempit dengan lahan parkir yang juga sangat sempit.

"Yang penting kita tetap bekerja memberikan pelayanan maksimal. Dengan status pelabuhan tersibuk kedua, pelabuhan Karimun tentunya mendapat perhatian khusus dalam aspek peningkatan sarana infrastruktur dari operator pelabuhan," jelasnya. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE