Batam (Antaranews Kepri) - Warga Pulau Pemping, Kota Batam Kepulauan Riau, mengeluhkan fasilitas air bersih di pulau yang berjarak sekitar dua jam menggunakan kapal kayu dari pulau utama.
"Ada air bersih yang disalurkan pemerintah, tetapi airnya keruh, tidak tahu kenapa," kata tokoh masyarakat Pulau Pemping, Syamsudin, di Batam, Jumat.
Fasilitas air bersih itu, kata dia, sudah terpasang sejak sekitar tiga hingga empat tahun yang lalu, saat Ahmad Dahlan masih menjadi Wali Kota Batam. Air tawar yang disalurkan berasal dari sumber mata air terdekat.
Jaringan air terpasang hingga ke rumah-rumah warga, langsung menggunakan pipa dan kran air.
"Tapi ya itu, airnya keruh, tidak bisa untuk minum," kata Syamsudin.
Padahal warga sudah membayar tagihan air minum sekitar Rp100 ribu per bulan, tergantung pemakaian.
Ia mengatakan, untuk minum, warga masih harus membeli air bersih dari sumur milik warga lain di sana.
"Air bersih dijual Rp5.000 per drum," katanya.
Dia berharap pemerintah segera memperbaiki fasilitas air bersih di sana, agar air yang sampai ke rumah warga bisa untuk dikonsumsi.
Senada dengan Syamsudin, Ketua RT02/01 Kelurahan Pemping, Izari, mengatakan air bersih yang dikelola pemerintah daerah itu keruh dan tidak bisa untuk konsumsi.
"Untuk minum, kami beli lagi. Belinya sesuai dengan kebutuhan saja," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Batam, Suhar menyatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan fasilitas penyaluran air bersih untuk warga pulau penyangga.
Pemkot, bahkan menggunakan sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) untuk memantau pelayanan air bersih di pulau-pulau penyangga.
Dengan sistem itu, pemerintah bisa mengontrol kebocoran distribusi bersih, mempercepat penanganan pengaduan layanan dan menekan biaya produksi.
Sementara itu, pemerintah kota bertanggung jawab atas pelayanan pengadaan dan penyaluran air bersih di pulau-pulau penyangga.
Berbeda dengan pulau utama, yang dilayani perusahaan swasta, PT Adhya Tirta Batam, atas konsensi bersama pengelola lahan, Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelayanan Bebas Batam.
Komentar