Pengamat: PTVI bisa jadi wajah nikel Indonesia

Pengamat: PTVI bisa jadi wajah nikel Indonesia

Logo PT Vale Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Pengamat Energi Komaidi Notonegoro menilai kinerja PT Vale Indonesia (PTVI) cukup positif di tengah gejolak geopolitik global, bahkan bisa menjadi wajah industri nikel dalam negeri. Sebab, kata dia, reputasi PTVI sudah cukup dikenal oleh khalayak umum dan harus dipertahankan.

"Kalau di emas (itu ada) Antam, nah kalau nikel ya PT Vale," kata Komaidi di Jakarta.

Reputasi PTVI yang disinggung Komaidi ini selaras juga dengan kinerja keuangan yang dirilis belum lama ini. Merujuk kinerja kuartal I/2025, PTVI membukukan perolehan laba bersih sebesar 251,87% (year on year/yoy) menjadi US$21,79 juta. 

Laporan keungan PTVI juga memperlihatkan untuk kali pertama perseroan menjual bijih nikel secara komersial, yaitu sekitar 80 ribu ton bijih saprolit yang dikirim ke pasar domestik. Transaksi tersebut menandai aliran pendapatan yang lebih terdiversifikasi dan kemajuan positif bagi prospek Perseroan di masa depan.

Menurut Komaidi, kinerja yang ditunjukkan oleh PTVI ini menjadi modal untuk menarik invetasi asing. Selain itu, kata dia, penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) hingga keselamatan kerja dan perlindungan lingkungan menjadi magnet tersendiri bagi investor.

"Level ESG PTVI juga baik, jika perusahaan lain baru menerapkan di level b misalkan, bisa dibilang PTVI telah berada di level A," katanya.

Komaidi menjelaskan divestasi yang dilakukan oleh Indonesia melalui MIND ID juga cukup seimbang. "Tidak ada gejolak dari investor, pergantian direksi juga smooth," kata dia.

Namun, Komaidi mengungkapkan perlu dukungan dari pemerintah untuk memuluskan investasi di bidang nikel. Investor membutuhkan kepastian untuk berinvestasi, produksi dan pasarnya. Salah satunya, kata Komaidi, pemerintah bisa menggandeng Kementerian Perindustrian untuk memberikan penyerapan pasar pada produksi nikel.

"Kita perlu menyiapkan pasar, sehingga investor bisa membaca kira-kira lima tahun ke depan apakah modal saya balik atau tidak?" ujar Komaidi.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025