Batam (Antara Kepri) - Kepala Badan Pengusahaan Batam, Mustofa Widjaja mengatakan, pihaknya tidak khawatir terhadap pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 karena wilayah tersebut sudah terlebih dulu ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas.
"Batam sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai kawasan bebas bersaing dengan kawasan serupa negara lain dan sukses. Jadi pemberlakuan MEA 2015 tidak akan menjadi masalah," kata dia di Batam.
Selain itu, kata dia, dalam implementasi MEA 2015 sejauh ini baru menyepakati kebijakan lalu lintas barang dengan menekan bea masuk hingga nol persen.
Sementara untuk sektor tenaga kerja, masing-masing negara, masih melakukan penyesuaian di setiap sektor bidang ketenagakerjaan hingga mendekati Desember 2015.
"Lintas tenaga kerja belum disepakati. Semuanya belum detil dan masih akan dibahas hingga akhir 2015, jadi tidak perlu khawatir," kata Mustofa.
Namun demikian, kata dia, masalah ketenagakerjaan dalam MEA 2015 menjadi salah satu kesepakatan yang menjadi bagi Kawasan Perdagangan Bebas Batam.
"Alasannya letak Batam yang dekat dengan Singapura dan negara Asean akan berimbas banyaknya tenaga kerja profesional yang bisa bekerja di Batam. Tentu tenaga kerja lokal harus meningkatkan keahliannya mengatasi hal tersebut," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Pusat Kajian Kawasan Regional Poli Teknik Negeri Batam, Bambang Hendrawan menilai hingga saat ini belum tampak upaya serius dari segala pihak untuk meningkatkan kualitas SDM di Batam.
"Kalangan perusahaan dan pemerintah belum mampu mendorong peningkatan produktivitas tenaga kerja di FTZ Batam menjelang MEA 2015," kata dia.
Jika tidak ada antisipasi dari pemerintah, kata dia, akan memunculkan kekhawatiran banyaknya perusahaan mempekerjakan buruh-buruh dari Vietnam dan Filipina dengan pertimbangan gaji lebih murah dan telah bersertifikat.
"Pemerintah mulai harus melihat prospek lapangan kerja dan tenaga kerja lokal dari sudut pandang produktivitas. Peningkatan produktivitas dipastikan akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan mampu menjaga keberlangsungan perusahaan," kata Bamnang. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
JCH Embarkasi Batam berangkat gunakan Saudi Airlines
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
Kemenag minta PPIH beri layanan prioritas pada calon haji lansia
Kamis, 25 April 2024 16:57 Wib
Kemenag Kepri layani sebanyak 9.130 calon haji di Asrama Haji Batam
Kamis, 25 April 2024 16:40 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
Akademisi : Peran pariwisata pada ekonomi Kepri masih kurang dominan
Rabu, 24 April 2024 8:14 Wib
KPU Batam butuh 60 petugas PPK pada Pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 19:22 Wib
Kunjungan kapal ke Pelabuhan Batam naik jadi 24.818 call di Triwulan I tahun 2024
Selasa, 23 April 2024 16:22 Wib
Komentar