Polisi Temukan Ganja di Pelabuhan Sekupang

Batam (Antara Kepri) - Polda Kepulauan Riau, Polresta Barelang, dan Kepolisian Kawasan Pelabuhan Batam menemukan 10 bungkus balok ganja milik penumpang KM Kelud dalam razia di Pelabuhan Beton Sekupang.

"Kami temukan dua tas di dekat pintu keluar KM Kelud dari Medan. Namun yang satu kosong, satu lagi berisi 10 bungkus ganja kering," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri Kombes Pol Wiyarso di Batam, Rabu.

Dalam razia itu Polda Kepulauan Riau, Polresta Barelang, dan Kepolisian Kawasan Pelabuhan Batam  mengerahkan sekitar 200 personel dan tiga anjing pelacak.

Razia tersebut dilakukan karena indikasi seringnya KM Kelud yang berlayar dari Medan-Batam-Jakarta tersebut dimanfaatkan jaringan narkoba jenis ganja untuk membawa barang tersebut ke Batam dan Jakarta.

Dalam beberapa operasi sebelumnya yang dilakukan pada lokasi tersebut, juga diperoleh sejumlah barang bukti meski sering kali pemilik atau pembawanya tidak berhasil diamankan.

"Pemilik barang ini kemungkinan hanya satu orang dan sengaja meninggalkannya karena tahu ada razia," kata dia.

Awalnya, Wiyarso mengatakan seorang petugas melihat ada dua buah tas travel berwarna cokelat di dekat pintu keluar KM Kelud. Namun tas itu tergeletak tanpa satupun penumpang turun membawanya.

"Petugas berpakaian preman yang sudah lama mengamati tas tersebut, akhirnya mengambil tas tersebut dengan harapan ada yang melarang dan mengakuinya. Namun ternyata tidak seorangpun mengakuinya," kata Wiyarso.

Karena tidak ada yang mengakuinya, kata dia, petugas membuka tas tersebut dan mendapati 10 balok dengan bungkus cokelat yang diketahui merupakan ganja kering.

"Untuk pemeriksaan lebih lanjut, barang bukti ganja kering dibawa ke Polda Kepri," kata dia.

Wiyarso mengatakan, razia tersebut juga merupakan upaya nyata dari Polda Kepri memerangi peredaran narkoba di Kepri yang merupakan salah satu pintu masuk ke wilayah lain di Indonesia.

Kapolda Kepri, Brigjen Pol Arman Depari sebelumnya mengatakan pemberantasan narkoba menjadi salah satu prioritas selain kejahatan maritim, pertanahan. (Antara)

Editor: Rusdianto