Lantamal IV Tanjungpinang bersama nelayan panen 4 ton kerapu cantang

id TNI Panen ikan

Lantamal IV Tanjungpinang bersama nelayan panen 4 ton kerapu cantang

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Kemas M. Ikhwani Madani dan jajaran melakukan panen dan tabur benih kerapu cantang di Tanjung Lanjut, Kepri, Jumat (17/6). (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV bersama nelayan panen kerapu cantang seberat 4 ton, sekaligus menabur benih ikan sejenis sebanyak 3.000 ekor di Keramba Apung Kampung Tanjung Lanjut, Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri).

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Kemas M. Ikhwani Madani menyampaikan panen bersama nelayan itu merupakan bagian dari upaya TNI Angkatan Laut untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi COVID-19, khususnya di wilayah kerja Lantamal IV Tanjungpinang.

"Hari ini, kita panen dilanjutkan penebaran benih ikan kerapu cantang. Mudah-mudahan kegiatan ini berkesinambungan dan memberi dampak lebih bagi ekonomi warga sekitar," kata Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Kemas M. Ikhwani Madani usai panen dan tabur benih ikan kerapu cantang di Tanjung Lanjut, Jumat.

Baca juga:
Kapal karam, 7 PMI hilang di perairan Batam

88 anggota Marinir amankan tiga pulau perbatasan Kepri



Hal ini, menurutnya, merupakan salah satu bagian kecil tugas TNI Angkatan Laut yang sesuai Undang-Undang di mana TNI Angkatan Laut diberi tugas memberdayakan potensi maritim, seperti mengembangkan budi daya kerapu cantang.

Komandan Lantamal IV Tanjungpinang menyebut keramba apung tersebut merupakan binaan Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Lantamal IV yang dikelola nelayan Tanjung Lanjut.

"Dengan kegiatan seperti ini, kelompok nelayan bisa melibatkan warga untuk membudidayakan kerapu sehingga diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup," ujarnya.

Sementara Pengelola Keramba Apung Tanjung Lanjut Hakim mengapresiasi Lantamal IV karena program pemberdayaan kerapu cantang ini terbilang sukses di mana dalam sekali panen setidaknya mampu menghasilkan sekitar 4 ton atau setara uang Rp300 juta.

Baca juga:
Populasi penyu di Natuna menurun

TNI AL tangani limbah kecelakaan kapal karam di Pantai Pongkar


"Panen setahun sekali. Kerapu dijual ke Batam hingga Singapura seharga Rp70 ribu per kilogram, kalau sebelum pandemi Rp110 ribu per kilogram," ucap Hakim.

Ia berharap arahan, bimbingan, dan kerja sama dengan Lantamal IV dalam mengelola keramba apung dapat terus berlanjut guna meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama nelayan dan pembudi daya.





 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE