Natuna (ANTARA) - Kebijakan pemerintah untuk menetapkan harga minyak goreng curah bersubsidi dengan harga Rp14.000 per liter dinilai tidak bisa diterapkan di Natuna karena adanya biaya distribusi pada tingkat pedagang.
"Minyak goreng curah subsidi tidak bisa dijual dengan harga yang telah ditetapkan, karena pada tingkat pedagang adanya biaya distribusi, di Ranai (pusat pemerintahan Kabupaten Natuna) saja Rp15.000 per liter," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Natuna, Marwan Syahputra di Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa.
Menurut dia, Natuna tidak memungkinkan untuk diterapkan minyak satu harga karena terdiri dari kepulauan, namun pemerintah daerah telah menetapkan harga tertinggi sebesar Rp17.000 per liter.
Baca juga:
Nelayan Natuna harap pengurusan TDKP dipermudah
DPRD Natuna desak pemerintah turunkan harga tiket pesawat
"Itu pun untuk daerah tertentu saja, seperti Pulau Laut, memungkinkan harga Rp17.000. Tingkat pedagang, mereka bisa mendapatkan harga Rp14.000 namun konsumen tidak bisa," kata dia.
Sebelumnya, dia mengatakan untuk menekan harga, pihaknya telah mengirimkan minyak goreng curah ke pulau terluar melalui kapal penumpang milik pemerintah.
"Kemarin kita juga telah membantu distribusi melalui kapal Roro, seperti Pulau Laut itu kan jauh, Serasan, Subi, hanya Sedanau saja yang bisa harga Rp15.000 karena kapal dari Tanjungpinang bisa langsung singgah ke sana sebelum ke Ranai," kata dia.
Ia juga mengatakan saat ini stok minyak goreng curah di Natuna telah habis, dan akan menunggu kedatangan kiriman pada bulan depan.
Baca juga:
Aliansi Natuna surati Kementerian ESDM terkait tambang
Pemkab Natuna gelar kegiatan budaya menuju UNESCO Global Geopark
"Sebanyak 60 ton, kuota kita sebenarnya tersedia 100 ton, awal kemarin kita cuma ambil 20 ton itu tidak cukup, karena itu kita ajukan 60 ton bulan depan," kata dia.
Selain itu, Ia mengatakan pemerintah daerah mempersilahkan bagi para pedagang yang ingin menjadi penyalur minyak goreng curah subsidi di Natuna karena kuota masih tersedia.
"Kemarin hanya satu, bulan depan sudah ada dua penyalur yang mendaftar, kita buka bagi yang ingin mengambil kuota itu, karena masih banyak," ungkapnya.
Berita Terkait
BMKG prakirakan cuaca Kepri hari ini berawan dan berpotensi hujan
Senin, 2 Desember 2024 5:58 Wib
PSHT Natuna tanam 1.500 bibit mangrove jaga kelestarian
Minggu, 1 Desember 2024 14:52 Wib
AirAsia dukung kebijakan pemerintah turunkan harga tiket pesawat periode Natal
Minggu, 1 Desember 2024 12:08 Wib
BP3MI Kepri berhasil cegah keberangkatan 927 PMI nonpresedural
Minggu, 1 Desember 2024 11:56 Wib
BNN Kota Batam: Butuh keseriusan wujudkan Kampung Madani
Minggu, 1 Desember 2024 11:00 Wib
Dinkes Kepri: Belum ada laporan kasus diabetes anak
Minggu, 1 Desember 2024 10:02 Wib
Pemkot Batam tingkatkan literasi digital bagi masyarakat
Minggu, 1 Desember 2024 9:17 Wib
KONI berkomitmen tingkatkan kualitas PON pada Rakornas di Kepri
Minggu, 1 Desember 2024 9:04 Wib
Komentar