Malang (ANTARA) - Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Saiful Anwar dr. Syaifullah Asmiragani mengatakan penyebab kematian korban ke-135 tragedi Kanjuruhan bernama Farzah Dwi Kurniawan (20) bukan karena COVID-19.
"Ada beberapa hal yang ingin kemi tekankan, salah satu prosedur yang dilaksanakan adalah swab. Pasien terkonfirmasi positif COVID-19, namun, yang jelas korban meninggal bukan karena COVID-19," kata Syaifullah, Senin.
Menurut dia, Farzah Dwi Kurniawan meninggal karena trauma signifikan yang membuatnya mengalami penurunan kesadaran.
"Yang bersangkutan mengalami penurunan kesadaran dan beberapa kasus lain," kata Syaifullah.
Syaifullah menjelaskan bahwa saat masuk ke RSUD Saiful Anwar kondisi pasien tersebut menurun karena mengalami hipoksia atau kondisi saat sel-sel dalam jaringan tubuh mengalami penurunan kadar oksigen sehingga tidak bisa berfungsi secara normal.
Menurut dokter anestesi yang menangani Farzah di unit perawatan intensif, dr. Akbar Sidiq, Farzah masuk ke RSUD Saiful Anwar dalam keadaan kritis, mengalami trauma di kepala serta cedera pada dada dan perut.
"Dilakukan perawatan hingga pemasangan ventilator selama hampir dua minggu. Sempat ada perbaikan, namun karena pasien kembali kritis dan kondisinya naik turun," kata dia.
Syaifullah menjelaskan pula bahwa Farzah sudah dua kali menjalani tes RT-PCR untuk mendeteksi penularan COVID-19 dan hingga meninggal pasien tersebut masih positif terserang COVID-19.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rumah sakit jelaskan sebab kematian korban ke-135 tragedi Kanjuruhan
Komentar