Jakarta (ANTARA) - Kepala BPSMargo Yuwono menyebutkan realisasi pertumbuhan ekonomi 2022 yang sebesar 5,31 persen dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) merupakan pertumbuhan yang tertinggi sejak tahun 2013.
"Saat itu di tahun 2013, Indonesia mampu tumbuh 5,56 persen (yoy)," kata Margo di Jakarta, Senin.
Selain itu, secara nominal perekonomian Indonesia lebih tinggi dari sebelum pandemi COVID-19 yakni tahun 2019 dengan Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku sebesar Rp15,83 ribu triliun dan PDB atas dasar harga konstan Rp10,95 ribu triliun.
Sementara di tahun 2022, PDB ADHB meningkat mencapai Rp19,59 ribu triliun dan PDB ADHK Rp11,71 ribu triliun, dengan PDB per kapita mencapai Rp71 juta atau 4.783,9 dolar AS.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2022 terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 19,87 persen (yoy), diikuti sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,97 persen (yoy), dan jasa lainnya sebesar 9,47 persen (yoy).
Industri pengolahan yang memiliki peran dominan tumbuh 4,89 persen (yoy), sedangkan pertanian, kehutanan, dan perikanan serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor masing-masing tumbuh sebesar 2,25 persen (yoy) dan 5,52 persen (yoy).
Ia menjelaskan lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum berhasil tumbuh paling tinggi didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara.
"Namun industri pengolahan yang mendominasi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,01 persen masih tumbuh di bawah pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala BPS sebut pertumbuhan ekonomi 2022 tertinggi sejak 2013
Komentar