Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, memperluas kerja sama antardaerah (KAD) dengan wilayah penghasil cabai sebagai upaya mengendalikan harga dan pasokan cabai di daerah setempat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam Gustian Riau di Batam, Rabu, mengatakan Pemkot Batam segera melakukan KAD dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
"Ada satu lagi dari Medan, di salah satu daerah di Medan memang hasilnya baik. Ini kami sudah lakukan kerja sama dengan mereka, tinggal nanti ditindaklanjuti lagi sebelum memasuki bulan Ramadhan. Inilah upaya kami untuk menjaga harga pangan bagi masyarakat," ujar Gustian.
Baca juga:
Jelang Ramadhan, harga cabai rawit di Batam melonjak 7 persen
BP Batam komitmen dukung kebangkitan industri galangan kapal
Ia menyampaikan cabai merupakan komoditas prioritas yang ditangani Disperindag agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi. "Jadi ini adalah dalam rangka menurunkan harga cabai. Cabai jadi prioritas kami, sehingga kami harus ambil langkah cepat," ujar dia.
Gustian menjelaskan seluruh distributor cabai akan langsung menyuplai komoditas itu ke pasar tradisional, tanpa mekanisme pasar induk.
"Jadi tidak ada lagi biaya transportasi dari pasar induk ke pasar lainnya. Jadi semua distributor langsung suplai ke pasar itu. Saya yakin harga akan stabil," kata dia.
Baca juga:
Jelang Ramadhan 1444 H, pasokan ikan di Batam mencukupi kebutuhan masyarakat
Pemkab Nunukan studi banding pembangunan infrastruktur di Kota Batam
Harga cabai rawit di Batam naik dari dari Rp70 ribu per kilogram menjadi Rp75 ribu atau 7 persen menjelang Ramadhan.
Pedagang sembako di Pasar Mega Legenda Kota Batam Riri mengatakan harga cabai rawit merah Rp75 ribu per kg, naik Rp5 ribu dari harga sebelumnya yang disebabkan musim hujan sehingga pasokan berkurang.
"Cabai rawit merah ini dari Aceh Takengon. Dikirim pakai pesawat dari Kualanamu langsung ke Hang Nadim. Kalau pakai kapal bisa dijual Rp60 ribu per kg, hanya saja kualitas cabainya berkurang," kata Riri.
Baca juga:
Kapal BN 01 angkut 3 ton sembako dan petugas ke Serasan Natuna
12 orang korban tanah longsor di Serasan Natuna terindentifikasi
Pemkab Nunukan studi banding pembangunan infrastruktur di Kota Batam
Kemensos kirim bantuan senilai Rp862 juta untuk korban longsor Pulau Serasan Natuna
Koarmada I kirim satgas gabungan tanggap bencana longsor di Serasan Natuna
Komentar