Bandung (ANTARA) -
Kepala Biro Humas ITB Naomi Haswanto mengatakan investigasi itu dilakukan oleh tim dosen pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aksantara dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD). Aksantara merupakan UKM yang bergerak di bidang robotika terbang.
"Rektor ITB beserta jajaran mengucapkan turut berdukacita sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga Fary (Ghifary) yang juga merupakan alumnus ITB dan kepada keluarga besar FTMD atas berpulangnya Fary," kata Naomi melalui pesan singkat yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Naomi mengatakan uji coba pesawat nirawak oleh Ghifary bersama teman-temannya di UKM Aksantara di Lanud Sulaiman, Selasa (6/6) merupakan bagian dari persiapan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).
Kecelakaan bermula saat Tim Aksantara bersama Ghifary tengah mempersiapkan alat pelontar untuk uji terbang wahana.
Alat lontar itu terdiri atas karet elastis besar yang disangkutkan pada sebuah pasak besi besar.
"Namun, kondisi tanah tempat pasak dipindahkan rupanya berlumpur dan tak cukup kuat untuk menahannya. Sehingga, pasak itu terlontar dan mengenai Fary di bagian rahang bawah kanannya," kata dia.
Ghifary langsung dilarikan ke RSAU Lanud Sulaiman. Namun, nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan telah meninggal dunia oleh dokter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ITB investigasi meninggalnya mahasiswa saat uji "drone"
Komentar