Batam (ANTARA) - Warga Pulau Belakangpadang, Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau memeriahkan HUT ke-78 RI dengan berbagai permainan rakyat khas masyarakat pulau.
"Ada banyak kegiatan yang kami lakukan dalam menyambut hari kemerdekaan, ini sudah tradisi di Belakangpadang yang selalu dilaksanakan," ujar Camat Belakangpadang Yudi Admajianto saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Kamis.
Kegiatan untuk memeriahkan hari kemerdekaan itu kata dia, bahkan sudah dimulai sejak pekan lalu.
"Kami sudah terlebih dahulu mengadakan lomba sepak bola mini karena waktunya yang panjang. Yang terbaru, kemarin sampai hari ini, sudah berlangsung lomba menembak menggunakan senapan angin. Kemudian nanti dari Polsek juga ada mengadakan lomba sepak takraw," katanya.
Setelah itu baru secara teratur diadakannya rangkaian perlombaan mulai tanggal 15 Agustus hingga 18 Agustus 2023 di Pulau Belakangpadang.
"Yang pertama itu lomba gerak jalan mengelilingi Pulau Belakangpadang. Kemudian tanggal 16 Agustus ada festival budaya pada siang harinya, dan malamnya itu lomba-lomba kesenian, seperti lomba joget Lambak dan Pop yeye, ciri khas masyarakat pesisir Melayu," jelasnya.
Kemudian di pada 17 Agustus ada perlombaan sampan layar yang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu polek (orang) 5, polek 7 dan polek 9. Kemudian ada lomba ketinting dan lomba kapal cepat.
"Selain itu ada permainan rakyat, yakni lomba panjat pinang laut yang akan ditanam di depan pulau. Lomba tarik tambang dan pacu bakiak. Malam tanggal 17 Agustus, ada penampilan musik untuk menghibur masyarakat," kata dia.
Lalu yang terakhir pada tanggal 18 Agustus akan digelar perlombaan pacu becak, yang pesertanya adalah pengemudi becak di Belakangpadang.
Yudi menjelaskan, Kecamatan Belakangpadang memang lebih dulu mengadakan kegiatan menyambut hari kemerdekaan ini dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Batam. Karena kata dia, secara administrasi pemerintahan, Belakangpadang adalah Kecamatan pertama yang ada di Batam.
Kemudian pada tahun 80-an, setiap upacara bendera itu juga dilakukan di Belakangpadang, jadi kami menjaga tradisi yang sudah ada. Lalu bertepatan dengan lokasinya yang strategis, berbatasan dengan Singapura. Jadi kami mau memperlihatkan semangat nasionalisme di wilayah perbatasan," ujarnya.
Komentar