Jakarta (ANTARA) -
Baca juga:
Polri cari penyebar berita bohong penangkapan Ustadz Abdul Somad
Luhut harap investasi dari China tidak lepas karena konflik Rempang
Baca juga:
Ketua MPR desak aparat hindari kekerasan saat tangani konflik di Rempang Batam
LPSK harap pendekatan persuasif dan humanis tangani kasus Pulau Rempang Batam
Kehadiran Bahlil di dua sekolah itu untuk memastikan proses belajar mengajar siswa berjalan lancar setelah bentrokan.
"Saya datang ke sekolah agar tidak ada persepsi di media sosial yang aneh-aneh. Setelah saya cek dua sekolah terdampak gas air mata, sekarang mereka sudah sekolah seperti biasa. Di sini, mereka tertawa bersama saya," ujar Bahlil di Batam, Kepulauan Riau, Senin (18/9).
Dia juga menanggapi dan akan mempertimbangkan kembali atas permintaan siswa di dua sekolah itu agar tidak menggusur sekolah mereka.
"Iya akan kami pertimbangan itu semua. Insya Allah lah. Kami kan punya hati semua," kata dia.
Selain mempertimbangkan penggusuran sekolah, Bahlil juga menegaskan tidak akan membongkar makam leluhur masyarakat Melayu di Pulau Rempang, walaupun proyek investasi di pulau tersebut terus berjalan.
"Untuk kuburan pendahulu kita, saya tidak izinkan dibongkar. Nanti ini akan dipagar, dibuat gapura, agar dapat nyaman berziarah," ujarnya.
Baca juga:
Menteri Investasi kunjungi dua sekolah yang terkena gas air mata di Rempang
Menteri Bahlil beri kesempatan warga Rempang bicara dengan Presiden
Tim pastikan UAS tidak ditangkap polisi
Menteri Bahlil tegaskan tidak bongkar makam leluhur di Pulau Rempang
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut akui pendekatan penanganan konflik Rempang kurang pas
Komentar