Wali Kota Jakpus mengajak pelajar donasikan minyak jelantah

id minyak jelantah,limbah minyak,penanganan limbah minyak,masalah minyak jelantah di jakarta,limbah minyak jakarta

Wali Kota Jakpus mengajak pelajar donasikan minyak jelantah

Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma berdialog dengan para pelajar dalam acara peluncuran Program Sekolah Tersenyum di SMP Negeri 8 Jakarta Pusat di Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2023). (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengajak para pelajar mendonasikan minyak jelantah guna mencegah pencemaran lingkungan dari limbah minyak hasil aktivitas rumah tangga.

"Di mulai dari keluarga, adik-adik sekalian bisa turut berperan menjaga lingkungan dengan menyumbangkan minyak jelantah melalui sekolah," kata Wali Kota Jakpus dalam acara peluncuran Program Sekolah Tersenyum di Jakarta, Jumat.

Dhany Sukma mengatakan produksi minyak jelantah dari rumah tangga harus dikelola dengan baik karena bisa menimbulkan dampak kerugian terhadap lingkungan.

Ia mengatakan jika minyak jelantah dibuang sembarangan maka bisa menyumbat saluran air yang menyebabkan genangan di permukiman penduduk dan banjir di saat musim hujan.

Oleh sebab itu, kata dia, minyak jelantah perlu diolah (konversi) menjadi produk yang bermanfaat karena merupakan bahan baku untuk menghasilkan bahan bakar biodiesel, pernis kayu, aroma terapi, hingga sabun cuci.

"Minyak jelantah kalau kita diamkan akan menimbulkan masalah, tetapi kalau kita kelola maka akan membawa keberkahan," katanya.

Dhany Suma mengajak para pelajar untuk mulai mengumpulkan minyak jelantah di rumah masing-masing maupun dari tetangga untuk dibawa ke sekolah.

Minyak jelantah yang dikumpulkan, kata dia, dan hasilnya akan dihitung sehingga keuntungan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan sosial sekolah.

"Jadi adik-adik pelajar menjadi duta lingkungan, kenapa?, lingkungan kalau tidak ditangani saat ini maka ke depan akan menimbulkan dampak bagi generasi selanjutnya," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika mengatakan potensi minyak jelantah (used cooking oil) yang tengah dikembangkan secara global bisa sebagai bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF).
 
"Minyak jelantah ini merupakan raw material (bahan mentah) yang bernilai tambah, terutama untuk bahan bakar, untuk avtur pesawat terbang, di samping juga untuk biofuel," katanya ditemui sesuai melepas ekspor perdana minyak jelantah tertelusur di Jakarta, Kamis.
 
Putu mengakui saat ini pengolahan minyak jelantah di dalam negeri memang masih terus dikembangkan. Namun, ia memastikan pemerintah terus mendorong pemanfaatan dan pengolahan minyak jelantah menjadi bahan baku industri yang potensial.
 
"Sekarang greenfuel di Indonesia baru dalam penjajakan untuk industri pesawat terbang," katanya.
 
Kemenperin sendiri saat ini tengah terus mendorong penggunaan industrial vegetable oil (IVO) salah satunya yakni Fatty Acid Methyl Ester (FAME).
 
Di sisi lain, ada pula beberapa pemprosesan sedang didorong untuk menjadi greenfuel atau bahan bakar yang sifatnya persis sama dengan petroleoum tapi jauh lebih bagus karena tidak ada kontaminan seperti sulfur, atau logam berat lainnya.
 
Putu menyebut minyak jelantah sebagai bagian dari industri oleokimia punya potensi besar sebagai biomaterial untuk menggantikan minyak-minyak yang tidak terbarukan.
 
"Jadi misalnya petroleoum itu jadi fuel dan jadi semua produk dari tekstil, plastik dan lainnya, nah ke depan kita juga akan bisa gunakan minyak jelantah jadi biomaterial yang menggantikan minyak bumi," ujarnya.
 
Lebih lanjut, Putu mengemukakan, meski potensial untuk memenuhi kebutuhan pasar global yang tinggi, pasokan minyak jelantah masih menghadapi tantangan.
 
Ia menyebut recovery rate atau tingkat pengumpulan minyak jelantah masih rendah yakni hanya sekitar 8 persen. Padahal penggunaan minyak goreng di tingkat rumah tangga sangat tinggi. Putu berharap Sistem Informasi Minyak Jelantah (Simijel) akan dapat mendorong recovery rate sehingga pasokan minyak jelantah bisa diolah dengan lebih masif di dalam negeri.
 
"Maka, untuk masyarakat (rumah tangga) masih coba kita dorong karena dia dibuang percuma dan tidak bersahabat dengan lingkungan," katanya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wali Kota Jakarta Pusat ajak pelajar donasikan minyak jelantah

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE