Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Said Sudrajat mengatakan tren hasil produksi perikanan budidaya di daerah itu terus meningkat setiap tahun.
"Peningkatan terjadi pada budidaya seperti teripang, udang dan kepiting," kata Said Sudrajat di Tanjungpinang, Minggu.
Ia menyampaikan peningkatan produksi perikanan budidaya berdampak positif, khususnya dalam membantu stabilitas harga ikan di pasaran sekaligus menekan angka inflasi.
Hasil budidaya, kata dia, sebagian dipasarkan di pasaran dan sebagian lainnya untuk memenuhi permintaan industri seperti restoran atau rumah makan.
Said menyampaikan pihaknya terus berupaya mendorong pengembangan budidaya perikanan di tujuh kabupaten/kota se-Kepri. Apalagi kondisi perairan Kepri sangat mendukung terhadap kegiatan budidaya.
“Perikanan budidaya sangat potensial dikembangkan di Kepri, karena potensi pesisir pantai kita bagus dan cocok untuk kegiatan budidaya,” jelas Said.
Lanjutnya menyampaikan hasil produksi perikanan budidaya mengalami peningkatan cukup drastis sejak tahun 2021, yaitu dari 20,3 ton menjadi 31,8 ton di tahun 2023.
Perikanan budidaya didominasi budidaya ikan lele, teripang, rumput laut, kerapu, kepiting dan udang vanamei.
“Peningkatan produksi budidaya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya pembudidaya,” ungkap Said.
Secara terpisah, Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam Ikhsan Kamil menyatakan siap mendampingi pengembangan kawasan kampung budidaya di wilayah tersebut. Salah satunya budidaya ikan bawal bintang di Kampung Keter Tengah, Kabupaten Bintan.
"Kami siap memfasilitasi pengembangan kampung budidaya perikanan di Bintan, khususnya dalam hal penyediaan bantuan benih dan teknologi," kata dia.
BPBL Batam berada di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Ia menyebutkan BPBL Batam telah melakukan pendampingan terhadap kampung budidaya di Keter Tengah Bintan, dengan memberikan bantuan berupa 30 ribu benih ikan bawal bintang di tahun 2022, kemudian meningkat menjadi 60 ribu benih di 2023.
Proses pendampingan juga dilakukan hingga pascapanen untuk mewujudkan kampung budidaya perikanan yang berkelanjutan.
"Harapan kami pembudidaya juga dapat meningkatkan teknologinya, sehingga tidak dalam posisi menerima bantuan terus," katanya pula.
Baca juga:
KPU Kepri sebut belum ada bakal calon perseorangan serahkan syarat dukungan
Seorang pria diduga bunuh diri di Jembatan Barelang
Sebanyak 26 ribu lulusan SMP mendaftar pada PPDB SMA sederajat di Kepri
Komentar