Dinkes Kepri klaim penurunan kasus DBD pada 2024

id Kasus dbd di kepri turun

Dinkes Kepri klaim penurunan kasus DBD pada 2024

Kepala Dinkes Pemprov Kepri Mochammad Bisri. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mochammad Bisri mengklaim terjadi penurunan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu pada tahun 2024.

Berdasarkan data, kata Bisri, sejak Januari hingga Mei 2024 tercatat ada 285 kasus DBD di daerah itu, atau turun jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 352 kasus.

"Penurunan kasus ini menandakan masyarakat sudah makin tahu dan paham bahaya DBD serta bagaimana upaya menanggulanginya," kata Bisri di Tanjungpinang, Rabu.

Selain itu, kata dia, hal ini tidak terlepas dari langkah antisipasi yang dilakukan dinkes kabupaten/kota melalui kegiatan sosialisasi masif agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Bisri memaparkan, dari tujuh kabupaten/kota di Kepri, Kota Batam menjadi daerah dengan kasus DBD paling banyak sepanjang tahun 2024 yang mencapai 105 pasien, di mana lima di antaranya meninggal dunia.

"Sedangkan yang paling rendah itu di Kabupaten Anambas, ada 17 pasien DBD," ungkap Bisri.

Bisri turut mengimbau supaya masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, dianjurkan segera berobat bila mengalami gejala demam lebih dari tiga hari. Ini untuk memastikan penyebab demamnya.

"Kalau positif demam, petugas dinkes dan puskesmas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi dan tindakan yang diperlukan. Salah satunya seperti fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk pemicu DBD," katanya.

Ia menambahkan upaya antisipasi peningkatan kasus DBD terus dilakukan dinkes dan jajaran dengan cara rutin memberikan informasi dan penyadaran kepada masyarakat untuk melakukan gerakan 3M Plus.

Ia menerangkan 3M ialah menutup tempat penampung air supaya nyamuk tak bisa menempatkan telur, lalu menguras bak mandi secara berkala, serta mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas agar tidak bisa dimanfaatkan untuk genangan air.

Sementara Plusnya, antara lain tidak menggantung sembarangan pakaian di rumah, sebaliknya disimpan di lemari tertutup. Pakaian yang tergantung di ruang terbuka, menjadi tempat istirahat yang nyaman bagi nyamuk.

Kemudian, tempat keluar masuk nyamuk dipasang kawat pasar atau kelambu. Lalu, bisa pula menyimpan tanaman tertentu seperti serai dan lavender untuk mengusir nyamuk.

Sementara bagi rumah keluarga yang terdapat kolam, harus rutin dirawat dan diberi ikan yang bisa memakan jentik sehingga tak berkembang.

"Paling lama setiap seminggu atau tiga hari sekali bersihkan tempat-tempat genangan air yang ada di lingkungan rumah untuk mencegah nyamuk demam berdarah," ucap Bisri.

Bisri mengutarakan semakin tinggi kesadaran warga melaksanakan gerakan 3M Plus, maka akan semakin rendah kasus DBD.

DBD merupakan penyakit endemic atau senantiasa ada di lingkungan masyarakat, namun bisa dicegah dengan kesadaran bersama.

"Ketika terjadi kasus DBD, kecemasan keluarga jadi luar biasa, bahkan sesekali bisa menimbulkan kematian," demikian Bisri.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE