Batam (ANTARA Kepri) - Ekspor kelapa mentah Indonesia dimanfaatkan negara pengimpor seperti Korea Selatan, Thailand, Malaysia dan China untuk menghasilkan produk olahan yang kemudian kembali diimpor Indonesia.
"Produk mereka membanjiri Indonesia, padahal kelapanya dari Indonesia," kata mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam Seminar Perkelapaan Nasional di Hotel Golden View, Batam, Kepulauan Riau, Selasa.
Seharusnya, kata dia, Indonesia memiliki industri pengolahan kelapa terpadu sehingga ekspor bukan berupa kelapa mentah sehingga bernilai ekonomis lebih tinggi.
"Produksi kelapa dalam negeri sangat luar biasa, namun pengembangan industri pengolahannya tidak berkembang karena terlalu banyak mengekspor dalam bentuk mentah," kata dia.
Fahmi berharap, pemerintah bisa membuat regulasi sehingga Indonesia bisa memiliki industri pengolahan kelapa yang memadai.
"Perlu campur tangan pemerintah, agar tercipta industri pengolahan kelapa yang memadai sehingga mampu memberikan nilai lebih dan menyejahterakan masyarakat," tambah dia.
Berdasarkan data dari Ditjen Perkebunan pada 2010 luas perkebunan kelapa di Indonesia mencapai 3,8 juta hektare dan merupakan yang terbesar di dunia, tersebar di Sumatra 32,43 persen, Jawa 22,95 persen, Sulawesi 19,6 persen, Bali NTT dan NTB 2,93 persen, Kalimantan 7,27 persen, Maluku dan Papua 9,76 persen.
"Bila sebagian besar kelapa diolah di daslam negeri, maka potensinya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sangat tinggi," lanjut dia.
Direktur Tanaman Tahunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Rismansyah Danasyaputra mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus merehabilitasi perkebunan kelapa di seluruh Indonesia melalui gerakan rehabilitasi perkelapaan nasional yang dicanangkan sejak 2007.
"Pemerintah tengah fokus merehabilitasi perkebunan kelapa agar produksi kelapa Indonesia tidak mengalami penurunan," kata dia.
Ketua Dewan Kelapa Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Huzrin Hood mengharapkan pemerintah segera menciptakan program-program untuk mendorong masyarakat bisa meningkatkan nilai tambah kelapa.
(pso-292/A013)
Komentar