Disdik Kepri: Penumpukan siswa baru masih terjadi di Batam

id PPDB Kepri 2024,Kepala Dinas Pendidikan,Disdik Kepri,SMKN 1, SMKN 5, SMKN 6, dan SMKN 7,kepri,batam

Disdik Kepri: Penumpukan siswa baru masih terjadi di Batam

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Disdik Kepri) Andi Agung. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Disdik Kepri) Andi Agung menyatakan penumpukan siswa baru masih terjadi di empat sekolah tingkat SMK Negeri di Kota Batam pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024.

Andi Agung memerinci keempat sekolah tersebut, antara lain SMKN 1, SMKN 5, SMKN 6, dan SMKN 7. "Empat sekolah di Batam itu saja yang masih menumpuk, kalau di luar Batam sudah aman dan selesai," kata Andi Agung di Tanjungpinang, Kamis.

Andi menyebut pihaknya masih melakukan pemetaan terhadap jumlah kelebihan siswa yang mendaftar di empat sekolah tersebut, karena kemungkinan akan dilakukan opsi pemadatan siswa per kelas yang mencapai 36 sampai 40 orang.

Menurutnya, penumpukan pendaftar siswa baru di empat SMK Negeri itu dikarenakan para orangtua masih memaksakan kehendak agar anak-anak mereka bisa bersekolah di sekolah tersebut.

"Orangtua masih menanamkan pola pikir anak-anaknya harus diterima di empat sekolah itu yang dianggap sebagai SMK Negeri favorit, khususnya di Batam," ujar Andi.

Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti beberapa sekolah tingkat SMAN yang masih kekurangan pendaftar siswa baru, seperti di SMAN 26 yang masih menyisakan 97 kursi. Hal ini disebabkan lebih banyak siswa baru yang mendaftar di SMAN 3.

Kemudian di SMAN 24 masih menyisakan 136 kursi, karena siswa baru dominan mendaftar di SMAN 1.

Demikian pula dengan SMAN 4 dan SMAN 15, yang masing-masing kekurangan 30 dan 15 kursi siswa baru.

"Padahal fasilitas penunjang di empat SMAN ini sudah baik, namun tetap saja ada orangtua yang tidak ingin mendaftarkan anaknya di sini, mudah-mudahan tahun depan kondisi seperti ini tidak terulang lagi," ujar Andi.

Secara umum pelaksanaan PPDB di Kepri tahun ini berjalan aman dan lancar. Andi juga memastikan seluruh anak lulusan SMP diterima di sekolah SMA/SMK se-Kepri.

Ia pun mengapresiasi orangtua yang tidak memaksakan anaknya bersekolah di sekolah-sekolah tertentu yang dianggap sebagai sekolah favorit.

"Kami tegaskan tak ada lagi namanya sekolah favorit, karena semua sekolah sama saja dengan fasilitas dan sarana yang merata," katanya pula.

Baca juga: Pemkot Batam ajak perbankan dukung layanan nontunai untuk 2 objek retribusi

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE