Pria Karimun Gantung Diri Diduga Karena Cemburu

id Pria, Karimun,waiter,diskotek,bravo. Gantung, Diri,Cemburu,sei,lakam

Karimun (ANTARA Kepri) - Ikhlas (32) warga Kelurahan Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya, Selasa sekitar pukul 16.30 WIB.

Pria yang juga pramusaji pada salah satu diskotek di Tanjung Balai Karimun itu pertama kali ditemukan oleh Amel (23).

Jenazah korban ditemukan gantung diri dengan menggunakan seutas kawat mirip kabel telepon di dapur dalam kondisi tubuh bertelanjang dada.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tanjung Balai Karimun Komisaris Hari Purnomo di tempat kejadian perkara mengatakan, dugaan sementara korban gantung diri karena motif cemburu pada Amel, pacar yang tinggal satu rumah dengannya.

"Sesuai data yang dihimpun, si korban ini pencemburu berat. Korban sering bertengkar dan sebelum ditemukan meninggal juga sempat bertengkar dengan pacarnya (Amel)," katanya.

Menurut Kapolsek, antara korban dengan pacarnya juga berselisih paham korban terkait masalah kepindahan rumah.

"Si korban tidak mau pindah, sedangkan si pacarnya mau pindah. Jadi motifnya ada dua, masalah cemburu dan selisih paham soal pindah rumah," jelasnya.

Dia juga mengatakan, korban sebenarnya mempunyai istri yang sah di Batam namun sudah lama bekerja dan menetap di Tanjung Balai Karimun.

"Korban bekerja sebagai 'waiter' pada salah satu tempat hiburan malam. Dugaan sementara korban gantung diri, namun demikian kami masih akan melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi. Barang bukti berupa tali yang digunakan untuk gantung diri serta telepon genggam sudah kami amankan," tuturnya.

Amel pacar korban mengatakan dia dan korban sebelum ditemukan meninggal sempat bertengkar gara-gara cemburu.

"Kami sering bertengkar gara-gara cemburu berat padahal saya sangat sayang padanya, tapi dia memang orangnya pencemburu berat. Saya sering mengajak kawan saya Lena untuk membantu menenangkannya kalau lagi cemburu dan bertengkar," kata Amel sambil menangis tak kuasa menahan sedih atas kematian korban.

Amel menuturkan sebelum dia menemukan korban gantung diri, dia dan korban juga sempat bertengkar. Saat itu, dia dan korban kejar-kejaran dalam rumah dan korban mengacungkan pisau ke tubuhnya namun pisau tersebut berhasil ia rampas.

"Setelah dia tenang, saya pergi dari rumah sekitar pukul 13.00 WIB untuk menjemput Lena. Tak taunya setelah pulang, dia sudah tergantung di dapur," katanya.

Dia mengaku "shock" dengan kepergian korban yang berjanji akan menikahinya.

"Dia yang menafkahi saya dan mamak di Medan. Dia juga yang menjadikan saya wanita baik-baik dan akan menikahi saya. Saya harus bagaimana kalau dia tidak ada," katanya sambil menangis terisak-isak.

Regar, salah seorang warga mengatakan korban dan Amel memang sering bertengkar dan ribut-ribut di dalam rumah.

"Tadi juga mereka bertengkar, tak taunya dia sudah gantung diri," kata Regar.

Sementara itu, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Karimun untuk keperluan visum setelah sejumlah polisi selesai melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengumpulkan barang bukti.

Ratusan warga yang berkerumun di gang depan rumah korban langsung membubarkan diri setelah jenazah korban di bawa ke RSUD. (KR-RDT/E001)

Editor: Edy Supriatna Syafei

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE