Disbudpar Batam dorong digitalisasi ekonomi kreatif

id kepri batam,disbudpar kota batam,ekonomi kreatif ekraf,it aplikasi

Disbudpar Batam dorong digitalisasi ekonomi kreatif

Kepala Disbudpar Kota Batam Ardiwinata. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mendorong digitalisasi bidang ekonomi kreatif (ekraf) untuk mempromosikan budaya lokal, dengan memprioritaskan pengembangan subsektor aplikasi.

Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata menyampaikan bahwa langkah ini sejalan dengan dorongan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) untuk memaksimalkan dampak positif ekraf terhadap promosi budaya dan pengembangan sektor ekonomi lokal melalui digitalisasi.

“Dari 17 subsektor ekraf yang ada di Batam, kami memprioritaskan tiga subsektor, yaitu kuliner, kriya seperti perajin cenderamata dan pembatik. Sekarang kami sedang merintis pengembangan aplikasi kreatif, baik itu aplikasi game maupun aplikasi lain yang mempromosikan budaya dan potensi lokal," ujarnya di Batam, Jumat.

Sebagai langkah konkret, Disbudpar Batam akan menggelar kompetisi pengembangan aplikasi pada 24 Januari mendatang.

Kompetisi ini berlangsung selama tiga hari dan melibatkan mahasiswa Universitas Politeknik Batam dan hasil karya dari kompetisi ini rencananya akan dipamerkan di salah satu pusat perbelanjaan di kota itu.

"Anak-anak muda Batam memiliki kreativitas tinggi, terutama di bidang Informasi Teknologi (IT). Banyak yang berkreasi di pengembangan aplikasi, tidak hanya game, tetapi juga aplikasi yang bisa mempromosikan budaya Batam, seperti tentang museum, film pendek, atau potensi lokal lainnya. Inilah yang ingin kami dukung dan kembangkan lebih lanjut," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya mendorong digitalisasi ekonomi kreatif (ekraf) agar memberi dampak positif bagi promosi budaya sekaligus mengembangkan potensi ekraf (8/1/2024).

"Potensi digitalisasi pada sektor ekonomi kreatif juga bisa kita lihat dari makin banyak digital konten kreator yang mempromosikan dan turut mensosialisasikan kebudayaan lokal. Ke depan, para konten kreator tersebut juga berencana membentuk asosiasi," kata Riefky dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.

Hal itu disampaikan Riefky saat menerima audiensi dari perwakilan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) di ruang rapat lantai 12 Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE