Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menegaskan komitmennya untuk memenuhi hak anak dengan meningkatkan status Kota Layak Anak (KLA) dan sosialisasi pencegahan kekerasan anak.
"Kami berharap Batam bisa naik tingkat dari Nindya ke Utama. Namun, salah satu syaratnya adalah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Kota Layak Anak, yang hingga saat ini belum bisa direalisasikan,” kata Kepala DP3AP2KB Kota Batam Novi Harmadyastuti saat dihubungi di Batam, Senin.
Ia menjelaskan bahwa sepanjang 2024 pihaknya telah fokus pada pengumpulan dan pemenuhan data untuk klaster-klaster penilaian KLA, dan data tersebut juga sudah dikirimkan ke pemerintah pusat.
“Saat ini kami tinggal menunggu proses evaluasi yang diperkirakan berlangsung pada Juni atau Juli 2025 mendatang. Jika memang belum bisa naik tingkat, kami harap Kota Batam tetap berpangkat Nindya,” kata dia.
Selain data klaster untuk evaluasi KLA, DP3AP2KB Batam juga menekankan pencegahan kekerasan terhadap anak, yang menjadi salah satu indikator utama dalam penilaian kota layak anak.
Baca juga: Senin, Kecepatan angin tinggi sebabkan rendahnya potensi awan hujan di Kepri
Tahun ini, DP3AP2KB Batam mulai menggandeng pihak Kejaksaan Negeri Batam untuk ikut melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah guna meningkatkan pemahaman siswa tentang mekanisme pendampingan bagi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).
"Kami baru memulai kerja sama dengan Kejaksaan di tahun ini, di mana mereka akan ikut melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. Ini penting karena ada tahap pendampingan mungkin banyak anak belum mengetahui termasuk penyelesaian melalui restorative justice, sebelum kasus berlanjut ke ranah pidana," kata Novi menjelaskan.
Upaya ini melengkapi kerja sama dinas dengan Kepolisian Resor Kota (Polresta) Barelang, yang selama ini turut serta dalam proses pendampingan dan perlindungan anak di Batam, serta kegiatan sosialisasi dengan dinas.
“Dengan bulan puasa yang datang di bulan Maret, kami lagi menggesa agar ada sosialisasi pencegahan kekerasan diadakan di akhir bulan Februari, minimal sudah ada satu kegiatan sebelum bulan Ramadhan,” ujarnya.
Dengan sinergi antara dinas, kejaksaan, dan kepolisian, diharapkan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak semakin maksimal, serta target meningkatkan status KLA Batam dapat segera tercapai.
Komentar