Pemerintah lindungi pulau-pulau terluar di Kepri dengan pemecah ombak

id PLBN,Pulau Terluar,Kepri,Natuna,BNPP,Deputi I,Perbatasan

Pemerintah lindungi pulau-pulau terluar di Kepri dengan pemecah ombak

Deputi I Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Dr. Nurdin (baju putih). ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) menyebut bahwa Pemerintah Indonesia melindungi pulau-pulau terluar di Kepulauan Riau dengan membangun pemecah ombak (breakwater) dan pelindung lereng (revetmen).

Deputi I Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara BNPP, Dr. Nurdin, dalam rapat koordinasi bersama para pemangku kepentingan Kabupaten Natuna, di Natuna, Selasa, mengatakan jika pulau-pulau terluar hilang, maka ribuan mil wilayah kedaulatan Indonesia juga akan ikut hilang.

Breakwater merupakan struktur atau bangunan yang dibuat untuk memecah atau meredam kekuatan gelombang di lepas pantai, sedangkan revetmen adalah struktur pelindung lereng atau garis pantai yang dibangun digaris pantai untuk mencegah erosi serta kerusakan akibat gelombang, arus, atau limpasan air.

“Mengapa di pulau-pulau terluar yang tidak berpenduduk, kita tetap membangun penahan ombak, tanggul laut, dan sebagainya, Karena hal itu dilakukan agar batas laut kita tidak berkurang,” ucap dia.

BNPP mencatat bahwa di Kepulauan Riau terdapat 22 pulau terluar, dan beberapa di antaranya telah dibangun fasilitas pemecah ombak dan pencegah abrasi, baik berupa revetmen maupun breakwater.

Pulau-pulau tersebut antara lain Pulau Sentut (Bintan), Pulau Berakit (Bintan), Pulau Sebetul (Natuna) dan Pulau Semiun (Natuna), pembangunan dilakukan pada 2022, 2023 dan pada 2025 direncanakan di Pulau Kepala (Natuna)

“Dalam menjaga wilayah perbatasan, dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak,” ucap dia.

Menurut Dr. Nurdin, selain menjaga agar pulau-pulau terluar tidak hilang, pemerintah juga secara bertahap meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah perbatasan.

Di Natuna, pemerintah telah membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan yang terletak di Pulau Serasan.

PLBN Serasan kini telah dimanfaatkan untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat setempat, terutama sebagai jalur ekspor komoditas perikanan ke Malaysia.

“Saat ini, kami juga tengah mendorong agar PLBN Serasan dapat berfungsi sebagai titik keluar-masuk (exit dan entry point) kapal wisata berbendera asing,” katanya.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE