Batam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau sedang gencar meningkatkan nilai tambah produksi pertanian, khususnya kelapa, selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga ekspor ke negara tetangga.
“Sekarang Bupati Karimun sedang gencar-gencarnya ingin meningkatkan nilai tambah produksi pertanian, tidak hanya penyediaan bahan baku saja, tapi bagaimana ke depan ada pabrik kelapa di wilayah Karimun,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispatan) Karimun Sukriyanto Jaya Putra dikonfirmasi di Batam, Senin.
Dia menjelaskan kelapa salah satu produk pertanian unggulan di Karimun. Sejak 2020, Karimun mengekspor kelapa ke Malaysia melalui eksportir PT Saricotama Indonesia yang berkedudukan di kabupaten tersebut.
Hingga saat ini, ekspor kelapa dari Karimun ke Malaysia masih terus berjalan. Dua bulan terakhir nilai ekspor kelapa mencapai 100 ton, di mana 50 ton dipasok dari perkebunan kelapa rakyat di wilayah itu.
“Selain untuk ekspor, kelapa dari Karimun juga rutin dikirim ke Batam, khusus kelapa tua. Nilainya mencapai 11 ribu hingga 12 ribu butir per bulan. Ini rutin karena ada kapal yang rutin membawanya, kadang satu bulan itu bisa tiga sampai empat kali kirim,” ujarnya.
Dia menjelaskan Karimun memiliki perkebunan kelapa milik rakyat seluas 3.305 hektare yang tersebar di 11 di antara 14 kecamatan di wilayah tersebut. Wilayah terluas di Kecamatan Kundur, 882 hektare, disusul Unggar 725 hektare, Kundur Barat 426 hektare, dan Kundur Utara 331 hektare.
Dari 3.305 hektare itu, terdapat 1.405 tanaman yang menghasilkan dan 559 tanaman belum menghasilkan. Total produksi per triwulan 251 ton atau rata-rata 179.30 kg per hektare.
Sukri menyebut keinginan Bupati Karimun ini sejalan dengan peta jalan hilirisasi kelapa 2025-2045 yang disusun Kementerian Perencanaan dan Pembangunan/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Bupati menyampaikan kepada kami, sudah masuk dalam perencanaan Bappenas akan dibangun pabrik kelapa di wilayah Moro, Karimun. Jadi kalau tidak salah ada tiga provinsi, selain Kepri, juga ada Jambi dan Riau,” ujarnya.
Dispatan Karimun melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan nilai tambah kelapa dengan melakukan peremajaan pohon kelapa yang sudah tua dan sudah tak berproduksi lagi.
Saat ini, sedang dikembangkan jenis kelapa baru yang lebih unggul dari pohon kelapa yang sudah sejak puluhan tahun di wilayah tersebut. Selain itu, mengedukasi masyarakat agar melakukan perawatan dan pemupukan terhadap pohon kelapa yang dimiliki agar lebih bagus kualitas tumbuhnya.
“Jadi tujuannya bagaimana meningkatkan nilai tambah produksi kelapa ini, tidak hanya dipasarkan dalam bentuk bukil, kelapa muda dan kelapa tua saja. Tapi bagaimana kelapa yang hampir semua bagiannya bisa dimanfaatkan dapat dikelola sehingga punya nilai tambah lebih, baik itu batoknya, batangnya, serabutnya,” kata Sukri.
Komentar