Batam (Antara Kepri) - Badan Pengusahaan Batam selaku institusi pengembangan investasi di kawasan perdagangan bebas Batam menyatakan penerapan ASEAN Economic Community (AEC) 2015 akan meningkatkan perpindahan manusia di ASEAN dan berimbas pada sektor ketenagakerjaan.
"Jumlah pergerakan manusai akan jauh lebih besar karena tidak membutuhkan izin khusus. Dampaknya pasti akan terasa pada sektor tenagakerja," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan (BP) Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Jumat.
Hal tersebut, kata dia, tentunya perlu dikhawatirkan mengingat persaingan tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing akan lebih ketat.
"Indonesia mau tidak mau harus menerima tenaga kerja asing dari negara anggota ASEAN. Kalau kualitas tenaga kerja lokal rendah, tentu akan kalah bersaing," kata dia.
Dalam AEC ditargetkan ASEAN akan memiliki single economy market atau pasar ekonomi tunggal sehingga pergerakan barang produksi, jasa, investasi dan manusia semakin bebas melewati negara anggota. Hal tersebut juga akan menjadi titik puncak regionalisasi ekonomi ASEAN sejak 1990.
"Dalam perkembangan AEC kini, sudah ada kesepakatan ASEAN Mutual Recognition Arrangements (MRAs) sebagai implementasi dari perpindahan tenaga kerja agar ada harmonisasi antarnegara di kawasan ini. Dalam implementasi kesepakatan itu termasuk beberapa bidang profesi yang bisa diproses masing-masing negara sebagai persiapan," kata Djoko.
Bidang profesi tersebut, kata dia, mencakup permesinan, perawat, arsitektur, surveyor, medis, dental atau praktik kedokteran gigi dan akuntansi setelah sebelumnya juga disepakati sektor pariwisata.
"Pada seluruh sektor itu, tenaga kerja Indonesia harus berhadapan dengan tenaga kerja dari sesama negara ASEAN yang mempunyai sertifikasi dan mendapatkan pelatihan secara berkala," kata dia.
Pada sektor medis, saat ini Singapura dan Malaysia sudah lebih dulu menaikkan taraf fasilitas dan sumber daya manusia bidang medis hingga bisa menawarkan Medical Tourism.
"Mau tidak mau tenaga kerja kita khususnya di Batam harus berbenah agar tetap bisa bersaing dengan negara ASEAN lain yang sudah lebih dulu menyiapkan tenaga kerjanya dengan baik agar tetap bisa bersaing," kata Djoko. (Antara)
Editor: Rusdianto
Berita Terkait
Disperindag Batam tingkatkan sosialisasi Fuel Card untuk beli Pertalite
Jumat, 17 Mei 2024 16:39 Wib
Pemkot Batam targetkan galang dana Rp2 M untuk korban longsor di Sumbar
Jumat, 17 Mei 2024 15:28 Wib
Data Center BP Batam lebarkan sayap hingga ke Sumsel
Jumat, 17 Mei 2024 9:32 Wib
Imigrasi awasi 21 WNA tanpa paspor yang tinggal di Batam
Jumat, 17 Mei 2024 6:41 Wib
KPU Batam ingatkan PPK hal krusial pemutakhiran data pemilih
Kamis, 16 Mei 2024 18:09 Wib
OJK Kepri tingkatan indeks literasi keuangan bagi pelaku UMKM
Kamis, 16 Mei 2024 16:18 Wib
Khofifah ajak Muslimat NU Kepri ajak umat pererat tali silahturahmi
Kamis, 16 Mei 2024 15:13 Wib
Pemko Batam wujudkan digitalisasi integritas dengan SPBE
Kamis, 16 Mei 2024 7:30 Wib
Komentar