Angka Putus Sekolah di Anambas Menurun

id Angka,Putus,Sekolah,sma,Anambas,Menurun

Anambas (Antara Kepri) - Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas menyatakan, angka anak putus sekolah tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat di daerah setempat pada tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 5 orang, menurun dibandingkan 2013-2014 sebanyak tujuh orang.

"Kelima anak putus sekolah itu terdiri dari dua orang anak SMA, satu orang anak Madrasah Aliyah (MA), dan dua orang anak dari SMK. Itu data terakhir untuk Tahun Pelajaran 2014/2015 dari total 1.831 siswa. Angka keseluruhan ini terdiri dari tingkat SMA, MA dan SMK," ujar Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas, Hani Muzwati, Kamis di Tarempa.

Dia menjelaskan untuk anak yang mengalami putus sekolah pada tahun ajaran ini, disebabkan adanya kasus yang dialami di sekolah tempat siswa tersebut menimba ilmu. Angka anak putus sekolah ini pun diakuinya mengalami penurunan dibandingkan tahun pelajaran sebelumnya.

Dari data yang ada diketahui, jumlah anak putus sekolah tingkat SMA/sederajat pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak tujuh orang yang terdiri dari enam orang anak SMA, serta satu orang anak berasal dari MA.

"Jumlahnya mengalami penurunan. Hanya saja, untuk yang lima orang anak ini, lebih kepada persoalan disekolahnya, bukan disebabkan karena faktor ekonomi," jelasnya.

Angka putus sekolah ini, lanjutnya tidak hanya ada ditingkat SMA/sederajat. Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas tahun 2014 menyebutkan, angka putus sekolah di tingkat SD/MI mencapai 10 orang dari total keseluruhan siswa sebanyak 6.089 orang.

Adapun ditingkat SMP/MTs, angka putus sekolah diketahui mencapai lima orang dari total siswa mencapai 2.479 siswa. Lima orang ini terdiri dari empat orang laki-laki dari Kecamatan Siantan dan Jemaja sebanyak satu orang, serta Kecamatan Siantan Timur sebanyak dua orang. Sementara, satu orang sisanya merupakan perempuan dari Kecamatan Siantan Timur.

"Totalnya 15 orang. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini mengalami penurunan. Namun berapa presentasenya belum bisa kami sampaikan," terang Mustajab, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas.

Temuan anak putus sekolah dikabupaten ini pun juga diakui oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris saat ditemui di ruang kerjanya, terdapat beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab masih adanya anak putus sekolah, kendati pembiayaan hampir seluruhnya dibiayai oleh pemerintah.

"Memang tidak kita pungkiri masih ditemukan. Meski jumlahnya sedikit. Faktornya banyak, seperti masih minimnya perhatian masyarakat yang kurang menganggap penting pendidikan ini. Si anak pun, ada juga yang belum begitu memahami pentingnya pendidikan. Ini yang sebenarnya menjadi fokus bersama," terang Abdul Haris dalam minggu ini.

Meski demikian, upaya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya orangtua wali murid tetap diperlukan untuk menekan serta meminimalisir angka putus sekolah ini.

"Kami tetap upaya untuk menekankan betapa pentingnya ilmu dan pendidikan ini ke masyarakat. Baik itu melalui dinas terkait, seperti penyuluhan kepada masyarakat dan orangtua wali murid," pungkasnya. (Antara)

Editor: Rusdianto

Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE