Batam (Antara Kepri) - Ribuan warga Kabupaten Kampar Riau yang tinggal di Kota Batam Kepulauan Riau melakukan tradisi "balimau kasai" menyambut Bulan Suci Ramadhan, di Pantai Payung Batu Besar Kota Batam, Minggu.
"Acara ini ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa," kata Humas Ketua Ikatan Keluarga Kampar Kota Batam, Parni Saidi.
"Balimau" yang biasanya dilaksanakan sehari menjelang Ramadhan juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri manusia menghadapi bulan puasa.
Dalam tradisi itu, warga disiram air jeruk yang dicampur rempah-rempah oleh tokoh, kemudian warga bersama-sama menyeburkan diri ke laut.
"Balimau" berasal dari kata "limau" atau jeruk. Karena itu dalam tradisi itu warga disiram menggunakan air jeruk. Sedang "kasai" berarti wangi-wangian yang dipakai saat membersihkan rambut atau berkeramas.
Untuk masyarakat Kampar, pengharum rambut merupakan simbol menghilangkan rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad yang ikut menghadiri tradisi itu mengajak warga untuk melestarikan adat istiadat Melayu.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota juga mengingatkan kepada orang tua untuk lebih menjaga putra-putrinya agar terhindar dari berbagai kenakalan remaja yang dapat merugikan orang lain.
Saat ini, kriminal tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa. Karena berdasarkan catatan, banyak remaja yang sudah menjadi pelaku kejahatan.
Selain "balimau", acara itu juga dimeriahkan dengan Lomba Bajambau, masakan tradisi Kabupaten Kampar Riau. Para ibu asal Kampar menyajikan makanan Bajambau dengan berbagai hiasan.
Setelah dilombakan, sekitar 3.000 orang yang hadir melahap masakan yang khusus, sehingga suasana menjadi meriah.
Panitia juga mengadakan permainan rakyat seperti tarik tambang dan adu cepat bakiak. (Antara)
Editor: Rusdianto
Komentar