Bulog Pastikan Beras Bertuliskan "Bulog Primer" Ilegal

id Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kota Tanjungpinang, memastikan, beras, bertuliskan, Bulog Primer diecer, per 5 kilogram, Swalaya

Kalau ditulis pakai spidol tidak boleh. Kalau bulog punya standarisasi kemasan dan resmi, jadi kalau ada yang seperti itu ya jangan dibeli

Tanjungpinang (Antara Kepri) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau memastikan beras bulog bertuliskan "Bulog Primer" yang diecer per 5 kilogram oleh pelaku, ilegal.
Kepala Bulog Tanjungpinang, Joko Santoso di Tanjungpinang, Minggu, mengatakan Bulog tidak pernah memproduksi beras kemasan dengan menggunakan plastik bening, dan ditulis dengan spidol.
"Kalau ditulis pakai spidol tidak boleh. Kalau bulog punya standarisasi kemasan dan resmi, jadi kalau ada yang seperti itu ya jangan dibeli," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar tidak membeli beras bulog dalam kemasan plastik itu, mengingat Satgas Pangan Kota Tanjungpinang mengamankan beras kemasan itu di gudang penyimpanan beras.
Bulog Tanjungpinang memastikan tidak pernah menjual beras bulog medium kepada masyarakat. Beras medium hanya untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Sedangkan beras bulog yang dijual di sejumlah swalayan atau pun toko adalah bentuk program Rumah Pangan Kita (RPK).
"Kalau beras Bulog komersial sudah dua bulan yang lalu kosong. Kalau kemarin ada, petugas kami sedang mendata, itu untuk RPK," katanya.
Kasus beras kemasan itu saat ini ditangani oleh Satgas Pangan Tanjungpinang. Penyidik Satreskrim Polres Tanjungpinang menetapkan AH sebagai tersangka.
Persedian Beras
Joko Santoso memastikan persedian bulog untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di kota itu cukup hingga akhir tahun.
"Stok beras bulog untuk KPM aman, tersedia hingga akhir tahun," katanya.
Ia mengatakan pasokan bulog sebanyak 2.000 Ton sudah disalurkan keseluruh kelurahan di Tanjungpinang.
"Persedian beras sudah disalurkan ke setiap kelurahan," katanya.
Sesuai dengan data KPM Kota Tanjungpinang, secara keseluruhan terdapat 8.450 anggota masyarakat penerima manfaat di Tanjungpinang.
Untuk itu dia meminta kepada Masyarakat Kota Tanjungpinang untuk tidak kawatir akan kehabisan beras.
"Persedian stock bulog minimal sampai akhir tahun masih cukup," ujarnya.(Antara)


Pewarta :
Editor: Kepulauan Riau
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE