Dwi Ria: generasi muda berperan jaga persatuan

id anggota DPR,Dwi Ria Latifa,sosialisasi empat pilar,SMK Yaspika Karimun

Dwi Ria: generasi muda berperan jaga persatuan

Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan menyosialisasikan empat pilar MPR RI kepada para siswa SMK Yaspika Karimun, Sabtu (21/7). (Antaranews Kepri/Rusdianto)

Adik-adik juga harus hati-hati menggunakan media sosial. Banyak budaya asing dan faham-faham radikal yang harus diwaspadai karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila
Karimun (Antaranews Kepri) - Anggota DPR daerah pemilihan Provinsi Kepulauan Riau Dwi Ria Latifa menilai generasi muda memainkan peran penting dalam menjaga persatuan bangsa di tengah kebhinnekaan.

"Generasi muda adalah penerus bangsa, di tangan anak-anak muda bagaimana NKRI tetap terjaga, salah satunya dengan menjaga semangat kebhinnekaan," kata Dwi Ria Latifa di Tanjung Balai Karimun, Sabtu.

Baca juga: Dwi Ria Sosialisasi 4 Pilar di Karimun

Dalam acara sosialisasi empat pilar MPR RI kepada ratusan pelajar SMK Yaspika Karimun, Dwi Ria menyebutkan, semangat kebhinnekaan merupakan cerminan dari keanekaragaman suku, agama, ras dan adat istiadat namun hidup berdampingan dengan rukun dan damai.

"Adik-adik pasti berasal dari berbagai suku dan agama, tapi tetap bisa belajar bersama-sama. Dan itu semua bisa terwujud karena semangat bhinneka tunggal ika, berbeda-beda tetapi satu," kata Dwi Ria, anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan.

Dia juga mengatakan, masyarakat, khususnya generasi muda juga memainkan peran penting untuk mengawasi agar nilai-nilai persatuan Indonesia tetap dipegang teguh oleh setiap lapisan atau kelompok masyarakat.

"Termasuk elit partai politik sehingga perpolitikan di Indonesia benar-benar berjalan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila ketiga, Persatuan Indonesia," kata dia.

Dwi Ria menyebutkan, sosialisasi empat pilar merupakan salah satu kewajiban bagi anggota DPR/MPR dalam upaya mempertahankan Pancasila dan mewujudkan persatuan dan kesatuan.

Empat pilar tersebut, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Empat pilar MPR/RI itu hanya istilah untuk memudahkan kita mengingatkan. Empat pilar itu pada hakikatnya merupakan pondasi bangsa Indonesia," kata dia.

Pancasila, menurut dia, telah disepakati sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Kesepakatan ini bersifat final dan mengikat seluruh masyarakat Indonesia sebagai suatu bangsa.

Dia mengemukakan, ada beberapa tantangan dan ancaman terhadap Pancasila, seperti ada yang ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi lain, dan menganggap sistem demokrasi Pancasila adalah sistem demokrasi yang gagal.

Kemudian, adanya sekelompok orang yang antitoleransi dan mengabaikan realitas kemajemukan masyarakat Indonesia.

Ancaman dan tantangan lain, tutur dia, berupa masuknya nilai asing yang bertentangan nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai tersebut bahkan muncul dalam bentuk aksi nyata berupa gerakan kelompok radikal dan terorisme seperti ISIS.

"Adik-adik juga harus hati-hati menggunakan media sosial. Banyak budaya asing dan faham-faham radikal yang harus diwaspadai karena bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Dwi Ria yang lahir di Tanjung Balai Karimun.

Sosialisasi empat pilar yang dilaksanakan Dwi Ria Latifa juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab.

Dwi Ria juga menguji kemampuan para siswa menyebutkan lima sila Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya serta menerjemahkan makna NKRI dalam kehidupan di sekolah.

Kepala SMK Yaspika, Asteri mengapresiasi Dwi Ria Latifa yang telah memilih sekolahnya sebagai tempat menyosialisasikan empat pilar MPR/RI.

"Sosialisasi ini sangat penting agar anak-anak benar-benar memahami apa itu empat pilar MPR/RI, di samping itu sebagai pengayaan terhadap mata pelajaran PKN," kata Asteri.

Baca juga: Dwi Ria komitmen dampingi masyarakat Karimun

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE