WAKTU sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB, Suheri (42), warga Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong, Kabupaten Bintan bergegas membereskan jagung, ubi jalar serta sejumlah jenis sayur-sayuran yang baru saja ia panen dari kebun belakang rumahnya, sore sebelumnya.
Tak lama kemudian, bahan pangan itu dimasukkannya ke dalam karung beras berukuran 50 kilogram, lalu diikat menggunakan seutas tali nilon dan diletakkan di atas sepeda motor bekas bermerk Honda Astrea Legenda, yang dibelinya seharga Rp1,2 juta sekitar seminggu yang lalu.
Bersama kendaraan roda duanya itu, Suheri mulai memasarkan hasil panennya ke luar desa. Bisa dijual ke tempat tauke (penampung), warung-warung atau menjajakannya sendiri ke pelosok-pelosok kampung yang ada di wilayah Bintan.
“Alhamdulillah hasilnya setakat ini, cukup untuk menghidupi keluarga di rumah,” ucapnya, Sabtu.
Tidak hanya Heri (nama panggilan), para petani sekitar lainnya beberapa waktu belakangan ini, juga sudah mulai membawa hasil panen mereka sendiri melanglang buana ke luar desa. Berbeda dengan kondisi sebelumnya, di mana hasil panen, masih dijual kepada pengepul dengan harga yang relatif murah.
“Biasanya pengepul itulah yang menjemput hasil panen kami ke kebun atau ke rumah. Tapi, harga jual-belinya sangat murah. Mereka beralasan, akses untuk membawa hasil panen keluar desa ketika itu amat sulit,” kenang Heri.
Kemudahan yang saat ini dirasakan masyarakat setempat, khususnya para petani dalam memasarkan produk pertanian maupun perkebunan mereka ke luar desa, tidak terlepas dari kontribusi pembangunan jalan sepanjang 4,05 kilometer, yang dilaksanakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-103 tahun 2018, wilayah Kodim 0315/Bintan, di Desa Pengudang.
TMMD ke-103 di Desa Pengudang dilaksanakan selama sekitar 1 bulan, mulai 15 Oktober 2018 hingga 13 November 2018 kemarin. Para prajurit TNI dibantu aparat kepolisian serta warga sekitar, setiap harinya, sejak pagi hingga sore hari bahu-membahu dan tidak pernah kenal lelah untuk menyelesaikan pembangunan jalan itu.
Bahkan, agar selesai pada waktu yang telah ditetapkan, seluruh anggota TNI yang terlibat di dalam program TMMD ke 103 ini, diwajibkan menginap dan makan di rumah-rumah penduduk setempat selama kegiatan berlangsung.
Menurut Dansatgas SSK TMMD Ke 103, Lettu Inf M. Yusuf, medan yang menjadi lokasi pembangunan jalan ini tergolong sulit. Sebab, satgas TMMD terpaksa berdepan dengan kondisi alam yang senula terdiri dari hutan belantara dan rawa-rawa.
Dia katakan, pekerja di lapangan harus mengerahkan tenaga yang ekstra untuk membuka akses jalan bagi penduduk di Desa Pengudang, yang sebelumnya tidak terdapat jalan layak lainnya bagi warga yang akan berpergian keluar desa.
Kendati demikian, lanjutnya, pembangunan jalan yang menghitari lahan seluas 100 hektare itu pun akhirnya rampung sesuai target awal. Untuk penimbunan rawa sepanjang 1.050 meter, pemasangan gorong-gorong, demikian pula pembangunan batu miring sudah selesai dikerjakan.
"Alhamdulillah, kami bersyukur sekali. Pembangunan jalan itu, kini mulai berdampak terhadap ekonomi warga desa," ujarnya.
Pelaksanaan TMMD ke-103 Tahun 2018 Kodim 0315/Bintan, tidak hanya fokus pada kegiatan pembangunan jalan saja, tetapi juga ada sasaran nonfisik. Antara lain, memberikan penyuluhan kepada para petani Desa Pengudang.
Dalam hal ini, TNI bekerjasama dengan penyuluh pertanian dari Dinas Pertanian Kabupaten Bintan, secara khusus memberikan materi tentang peningkatan produksi tanaman. Karena secara geografis Desa Pengudang memiliki struktur tanah yang cukup baik untuk pengembangan kawasan pertanian.
“Untuk ketepatan kontur tanah, bibit jagung serta tanaman lainnya dapat tumbuh subur di sini,” katanya.
Dia melanjutkan, kegiatan penyuluhan pertanian yang merupakan bagian dari program TMMD ini, berfokus memberikan pemahaman bagi warga desa untuk memulai serta melanjutkan program pertanian yang telah menjadi program pemerintah.
“Ketahanan pangan merupakan program pemerintah. Penyuluhan ini diharapkan bermanfaat bagi mereka, karena mungkin masih ada beberapa petani yang tidak tahu cara bercocok tanam yang benar,” ungkapnya.
Sementara, Dandim 0315/Bintan, Letkol Inf I Gusti Bagus Putu Wijangsa menyampaikan, penyuluhan pertanian ini diharapkan bisa semakin memajukan dunia pertanian di Desa Pengudang dan sekitarnya, dan diharapkan setelah ini, petani juga dapat menerapkan teknologi baru yang telah disampaikan oleh pemateri.
“Melalui penyuluhan ini kita turut berharap masyarakat semakin tahu dan paham tentang bertani yang baik dan benar. Sehingga akan menghasilkan panen yang bagus dan ekonomi masyarakat pun semakin meningkat,” ujarnya.
Selain potensi pertanian dan perkebunan, lanjut Putu Wijangsa, pihaknya juga mendorong pengembangan Desa Pengudang sebagai desa pariwisata.
Karena tidak dipungkiri, tofografi Desa Pengudang yang terdiri dari perairan pantai yang berlumur bercampur pasir ini, merupakan habitat yang cocok bagi pertumbuhan hutan bakau.
Tidak hanya itu, Desa Pengudang juga tercatat sebagai kawasan konservasi dugong dan pada lamun di Indonesia oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Karena alam bawah laut yang begitu jernih dan menyejukan mata.
“Kami ikut mendorong warga sekitar mengembangkan potensi wisata perairan dan hutan mangrove sebagai objek wisata, guna meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD). Salah satunya itu tadi, kita mempercantik infrastruktur jalan, agar mempermudah akses menuju kawasan wisata,” tuturnya.
Di samping sasaran pembangunan fisik dan non-fisik tersebut, pelaksanaan TMMD ini juga membawa misi khusus, yaitu untuk menyatukan perbedaan dalam masyarakat, guna mencegah potensi perpecahan dan berkembangnya intoleransi, serta menumbuhkan kedekatan antara rakyat dengan prajurit TNI.
Warga temui sosok “Jokowi”
Ada hal menarik yang menyita perhatian masyarakat Desa Pengudang pada program TMMD ke 103 tahun 2018 ini. Adalah sosok Dandim 0315/Bintan Dandim 0315/Bintan, Letkol Inf I Gusti Bagus Putu Wijangsa, yang menurut sejumlah penduduk sekitar, wajahnya sekilas mirip dengan Presiden RI “Jokowidodo”.
“Saat pertama kali melihat pak dandim di sini, kami pikir beliau ada hubungan saudara atau keluarga dengan pak Jokowi. Wajahnya mirip sekali,” kata Jupri, salah seorang warga di Pengudang.
Bukan hanya masyarakat, sejumlah prajurit TNI Kodim 0315/Bintan dan kalangan jurnalis yang melakukan peliputan TMMD ini, juga dibuat heran, pada saat pertama kali melihat kemiripannya dengan “Jokowidodo”.
Terlepas dari sosoknya yang kerap disamakan dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Di mata warga Pengudang, Dandim 0315/Bintan itu adalah seorang pemimpin atau pejabat tinggi TNI-AD yang sangat mudah berbaur bersama seluruh elemen masyarakat setempat.
Apalagi, selama kurang lebih satu bulan kegiatan TMMD itu berjalan, Letkol Inf I Gusti Bagus Putu Wijangsa, aktif turun ke lapangan untuk memantau pekerjaan pembangunan fisik maupun non fisik TMMD, termasuk bertatap muka dengan penduduk di Desa Pengudang.
Padahal jarak ia berkantor yakni dari Kota Tanjungpinang menuju lokasi kegiatan TMMD di Kabupaten Bintan, harus ditempuh sekitar 1,5 jam.
Di samping itu, sebagai komandan, Putu Wijangsa tidak hanya memberi perintah atau aba-aba kerja kepada seluruh satgas yang tergabung di dalam TMMD 103. Melainkan, dia juga turut serta menyingsingkan lengan membantu pekerjaan para petugas di lapangan. Seperti menyusun bangunan batu miring, membersihkan gorong-gorong jalan dan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
Ia pun terlihat sering mendampingi secara langsung satgas TMMD untuk memberikan penyuluhan kesehatan, bahaya narkoba, bela Negara, dan lain-lain.
“Intinya adalah bekerja dengan ikhlas. Dan yang saya lakukan ini ialah wujud dari TNI bersama rakyat, kuat tidak terkalahkan,” sebutnya.
Menurutnya, Semangat kebersamaan seperti inilah yang sebenarnya merupakan hakikat dari Kemanunggalan TNI dengan Rakyat, yang merupakan roh perjuangan Bangsa dan akan terus dibangun serta pelihara.
Kemanunggalan ini, sambungnya, merupakan aktualisasi peran TNI dalam mewujudkan seluruh potensi wilayah dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan Bangsa, yang bermuara pada terbentuknya kekuatan pertahanan nasional yang kokoh.
Selanjutnya, ia mengimbau kepada pemerintah maupun masyarakat setempat, dapat memelihara hasil program TMMD ke-103 ini dengan sebaik-baiknya untuk kemaslahatan seluruh warga setempat.
"Teruslah membangun dan mengembangkan potensi desa masing-masing, serta jadikan diri kita sebagai agen-agen pembangunan yang menyebarkan energi positif bagi lingkungan sekitar, serta teruslah belajar dan memajukan desa dan wilayah yang kita cintai ini," pungkasnya.
Mengukir Harapan Bersama Matra Darat di Bumi Pengudang
Alhamdulillah, kami bersyukur sekali. Pembangunan jalan itu, kini mulai berdampak terhadap ekonomi warga desa
Komentar