Pasir ilegal dijual di toko Pulau Bintan

id Pasir ilegal, dijual,toko bangunan, Pulau Bintan

Pasir ilegal dijual di toko Pulau Bintan

Pertambangan pasir di Galang Batang, Bintan. ANTARA/ Nikolas Panama

Tanjungpinang (ANTARA) - Pasir ilegal di Galang Batang, Teluk Bakau dan kawasan lainnya di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau dijual di toko bangunan di daerah tersebut dan Kota Tanjungpinang.

Berdasarkan hasil penelusuran ANTARA di Galang Batang dan Teluk Bakau, Rabu, aktivitas pertambangan pasir masih berlangsung. Pasir yang disedot dengan menggunakan mesin itu dimasukkan langsung ke dalam sejumlah truk.

Truk tersebut membawa pasir ke sejumlah toko bangunan. Beberapa truk lainnya langsung mengantar pasir ke rumah warga.

Harga pasir di lokasi pertambangan dengan berat 3 kubik Rp250.000. Sementara jika diantar ke rumah konsumen Rp400.000.

Di toko bangunan, harga pasir 3 kubik mencapai Rp460.000-Rp500.000 diantar sampai ke tempat pembeli.

"Itu sudah harga terendah," kata salah seorang karyawan Toko Mita Bangun di Batu 5, Kota Tanjungpinang.

Toko tersebut milik Riki. Nama Riki kerap disebut di sejumlah lokasi pertambangan di Galang Batang. Riki diduga memiliki lebih dari tiga lokasi, berdasarkan data dari Pemkab Bintan.

Sebelumnya, Camat Gunung Kijang, Arif Sumarsono, mengatakan, pihaknya sudah dua kali melayangkan surat ke para penambang pasir. Namun aktivitas pertambangan tetap berjalan.

Arif mengatakan aktivitas pertambangan pasir sudah lama berlangsung, bahkan sebelum dirinya menjadi Lurah Kawal tahun 2016.

"Tidak ada ijin. Ijin merupakan wewenang Dinas ESDM Kepri," tegasnya.

Berdasarkan hasil penelusuran Kecamatan Gunung Kijang, jumlah lokasi pertambangan pasir di Galang Batang mencapai 26 titik. Aktivitas pertambangan pasir terbesar di Teluk Bakau, Bintan.

"Galang Batang maupun Teluk Bakau bukan kawasan pertambangan," ujarnya.

Berdasarkan data, pemilik maupun penanggungjawab dalam aktivitas pertambangan pasir yakni Gonde, Maxi, Alex, Ferdi, Yohanes, Yoman, Yanti, Latif, Edison/Nas dan Riki Mitra.

Dari data tersebut, Riki Mitra memiliki lokasi pada tiga lokasi. Lokasi pertambangan terbesar di Teluk Bakau.

"Ya, di Teluk Bakau lahannya cukup luas," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE