Sepuluh PMA Realisasikan Investasi Baru di Batam

id pma,modal,asing,investasi,bp,batam,perdagangan,bebas

Batam (Antara Kepri) - Sebanyak 10 perusahaan asing serta gabungan dengan pengusaha dalam negeri merealisasikan investasi baru di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam pada April sebesar 16,781 juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Yang paling besar merupakan investasi gabungan antara Indonesia dan Singapura dalam bidang jasa angkutan laut," kata Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam, Ilham Eka Hartawan di Batam, Senin.

Ia mengatakan, selain itu ada investasi asing bidang tekstil, konsultan manajemen, dan ekspor impor dari Malaysia, Singapura, Inggris dan Amerika.

"Bila dibanding bulan-bulan lain memang tidak begitu signifikan. Mungkin perusahaan-perusahaan yang sebelumnya sudah menyampaikan aplikasi, masih menunda realisasi hingga setelah pemilihan presiden nanti," kata dia.

Namun demikian, realisasi investasi baru tersebut sudah mampu menyerap 220 lowongan kerja baru bagi masyarakat Kota Batam.

"Kami sangat berharap agar kondisi Batam tetap aman saat penyelenggaraan pemilu nanti agar investor tidak ragu menanamkan modalnya di Batam," kata Ilham.

Sebelumnya, Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Kamis mengatakan, nilai investasi triwulan pertama 2014 melonjak lima kali lipat dibanding pencapaian periode sama pada 2013.

"Pada 2013, nilai investasi triwulan pertama hanya 29,5 juta dolar Amerika Serikat (AS). Sementara triwulan pertama 2014 mencapai 155,5 juta dolar AS," kata dia.

Djoko mengatakan, pada Januari terdapat 13 perusahaan baru dengan total nilai investasi sebesar 23,6 juta dolar AS. Selanjutnya Februari 9 perusahaan baru dengan total nilai investasi sebesar 20,2 juta dolar AS.

Kemudian pada Maret 2014 terdapat 13 perusahaan baru dengan total nilai investasinya sebesar 111,6 juta dolar AS.

Negara yang merealisasikan investasi pada Januari dan Februari berasal dari Singapura, Malaysia, Italia, Inggris, Australia, Hongkong, China, India, Selandia Baru, dan Jepang. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE